WomanIndonesia.co.id – Pasta gigi memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Para pakar kesehatan menyarankan agar kita menyikat gigi dan mulut dua kali sehari, yakni setelah sarapan atau sahur dan sebelum tidur.
Mengapa demikian? karena dengan menyikat gigi dengan benar bisa mencegah masalah gigi dan mulut seperti plak, gigi berlubang, bau mulut, dll.
Dan yang tak kalah penting adalah menggunakan pasta gigi yang aman dan halal. Bagi umat muslim, tentu akan terasa makin nyaman saat menggunakan produk sehari-hari yang halal.
“Hadits Nabi menyatakan bahwa batas antara halal dan haram itu jelas. Yang subhat (tidak jelas) sebaiknya ditinggalkan,” ujar Syifa Fauziah, Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) pada temu media “Beyond Halal – Menyikapi Jaminan Halal Pasta Gigi Sasha” di Jakarta, Kamis (9/5).
Namun masih banyak yang belum familiar soal halal-haram produk pabrik. “Banyak yang masih berdasarkan kriteria, yang penting tidak mengandung babi atau alkohol, dan menganggap itu sudah cukup,” ucap Syifa.
Padahal, kata Syifa tidak sesederhana itu. Tiap bahan yang digunakan haruslah tidak mengandung bahan yang tidak halal, dan prosesnya pun terjamin tidak ada kontaminasi. “Yang harus jadi pedoman adalah sistem pembuatannya, dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Oleh karenanya, umat muslim akan semakin tenang. Karena pasta gigi Sasha dari PT Kino Indonesia Tbk adalah produk pasta gigi yang bukan hanya bersertifikat halal untuk produknya, namun juga keseluruhan prosesnya sudah terjamin kehalalannya.
Pasta gigi Sasha juga mengandung siwak yang masuk dalam salah satu perintah nabi. Menurut Syifa, orang Indonesia belum terlalu terbiasa dengan penggunaan siwak dalam bentuk utuh.
“Dengan dikemas dalam pasta gigi ini, kita tidak hanya bersykur karena menggunakan produk halal tetapi juga bisa meningkatkan ketaqwaan karena mengandung siwak yang disunahkan nabi,” tutur Syifa.
Pasta gigi Sasha yang halal dan mengandung siwak merupakan satu kesatuan utuh, membantu kita berhijrah dengan cara yang sederhana. Intinya, berhijrah adalah berubah dari yang belum baik beruah menjadi baik, yang sudah baik menjadi lebih baik.
“Maka sebaiknya mulai sekarang kita berhijrah dan memasukkan apa yang masuk ketubuh kita dengan produk yang sudah terbukti halal,” tegas Syifa.
Brand Manager Sasha Danti Nastiti mengungkapkan, pasta gigi Sasha tidak hanya memiliki functional benefit, tapi juga emotional benefit. Sifatnya seperti spiritual benefit untuk konsumen, mengingat siwak disunahkan oleh Rasul.
“Saat mengembangkan produk ini, kami percaya bahwa sunah pasti ada alasannya. Ternyata memang menurut WHO, siwak membantu menjaga kebersihan gigi dan mulut,” tutur Danti.
Memasukkan siwak dalam pasta gigi memberi nilai beyond halal. Beyond halal pertama yakni Sasha memiliki functional sekaligus spiritual benefit.
“Beyond halal kedua, halal bukan sekadar sertifikat di produknya saja hingga grade A tiga kali berturut-turut, tapi perusahaan pun sudah mendapat sertifikat. Halalnya dari hulu sampai hilir,” imbuh Danti.
Ia melanjutkan, Sasha memberikan ketenangan yang lebih pada konsumen yang menggunakan produk tersebut. “Tidak hanya bahan baku dan sistem produksi yang halal, tapi juga sikap SDM di perusahaan,” katan ia.
Pasta gigi Sasha terdiri dari dua varian, herbal dan whitening. Keduanya mengandung siwak yang telah terbukti bermanfaat bagi gigi dan mulut.
“Untuk varian herbal ditambah ekstrak daun sirih untuk kesegaran mulut yang lebih tahan lama,” ujar Danti. Ekstrak lemon dan garam sebagai pemutih alami ada dalam varian whitening.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News