Womanindonesia.co.id – Untuk mendukung terciptanya kerangka kerja industri mode yang berkelanjutan atau sustainable di tengah hangatnya isu global warming yang semakin mengkhawatirkan, Indonesia Modest Fashion menghadirkan Youth Modest Fashion Summit (YMFS) 2022.
YMFS sebagai platform yang melibatkan generasi muda Indonesia untuk ambil bagian dalam industri mode yang sadar akan pentingnya pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan YMFS perdana kali ini berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan yang didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, PT. Coats Indonesia, PT, South Pasific Viscose, dan LuckyTex Group (29/10).
Youth Modest Fashion Summit 2022, Ajang Anak Muda Peduli Industri Fashion yang Sustainable
Menurut Diki Zulkarnain, CEO Indonesia Modest Fashion, tema YMFS perdana kali ini adalah “Sustainable Strategy”, atau strategi industri fashion yang berkelanjutan.
Sustainable Fashion hadir untuk melindungi lingkungan dan memiliki lima fokus yaitu Water atau membahas bagaimana kita mengelola sumber daya air dengan bijak, Energy terkait bagaimana menghasilkan energi terbarukan untuk masa depan yang berkelanjutan, Effluien & Emission tentang upaya agar kita bisa bekerja untuk dunia yang lebih bersih, Social terkait menciptakan tempat kerja yang aman dan berkelanjutan serta Living Sustainably adalah point akhir yang juga paling penting yaitu bagaimana kita bersama melindungi bumi ini.
“Industri Fashion merupakan salah satu penyumbang kerusakan bumi, untuk itu Youth Modest Fashion Summit adalah upaya kami membangun kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu kemajuan dan perubahan. Sudah saatnya menempatkan generasi muda sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan di masa depan, khususnya dalam industri Modest Fashion,” tutur pria yang telah menggeluti bisnis modest fashion selama puluhan tahun tersebut.
Kemudian Diki juga menambahkan, format acara YMFS perdana ini menggunakan konsep talkshow yang menghadirkan lima narasumber yang merupakan sektor penting dari Hulu ke Hilir dalam Industri Fashion.
Hal tersebut terlihat seperti pada PT. Coats Indonesia yang merupakan pabrik benang yang sudah menerapkan sustainable dalam produksinya, PT. South Pasific Viscose merupakan penghasil serat alam yang bersertifikat sebagai bahan baku dalam pembuatan kain, LuckyTex Group sebagai industri hilirnya dalam sustaibnable fashion industri, serta pemerintah sebagai regulator dalam industri tersebut.
Pada acara Youth Modest Fashion Summit (YMFS) 2022, ini dihadiri oleh puluhan peserta dari generasi muda yang menempuh pendidikan di Fashion School wilayah Jakarta, Bandung dan Tanggerang, akademisi dan pelaku industri fashion di Indonesia, ada pula hadir dari Malaysia.
“Tahun depan, kami akan menyuguhkan format acara YMFS yang lebih spektakuler dan edukatif sehingga anak-anak muda generasi bangsa yang menggeluti industri fashion bukan hanya tau bagaimana membuat desain fashion yang berkualitas tapi juga mengerti tentang kerangka kerja industri fashion yang berkelanjutan dan melindungi lingkungan,” pungkasnya.
Disisi lain, menurut Viviyanti Yuniastuti, Koordinator Fungsi Perencanaan dan Pengawasan, Pusat Pemberdayaan Industri Halal Kementerian Perindustrian, dalam sesi talkshow memaparkan, acara YMFS merupakan acara yang bagus untuk mengenalkan para pelaku industri fashion terkait sustainable fashion.
Dalam kementerian perindustrian, produk fashion termasuk dalam industri Tekstil dan Produk Tekstil atau TPT.
Data pertumbuhan TPT pada twirulan pertama tahun 2021 tumbuh signifikan hingga 12,45% (YoY), kemudian menurut data Kementerian Investasi, ekspor industry TPT juga mengalami kenaikan cukup signifikan diangka 27,9%, utamanya pakaian jadi dengan komposisi 66,6% dan benang sebanyak 14,5%.
Namun dengan peningkatan ini, edukasi terkait ekonomi sirkular atau ekonomi hijau juga harus menjadi hal yang penting karena limbah industri tekstil juga menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca yang memicu global warming.
“Dengan adanya Youth Modest Fasion Summit yang menghadirkan anak muda dan para pelaku industry fashion, diharapkan bisa memahami pentingnya implementasi ekonomi sirkular sektor tekstil. Contoh dari ekonomi sirkular adalah mengelola produk reject atau sisa kain dengan memproduksi menjadi produk lain sehingga tak terbuang, pengolahan limbah menggunakan IPAL, menggunakan kemasan plastik sekali pakai, hingga mendorong produk dari sustainable material atau produk yang mudah di daur ulang,” pungkasnya.
Kemudian menurut Dedi Kurnia, Global Account & Business Development Manager Indonesia, Malaysia & Singapore PT Cost Indonesia, turut memberi edukasi kepada generasi muda industri fashion terkait sustainable fashion.
Konsep sustainable fashion model industri yang berfokus pada Recycle (daur ulang produk), Repurpose (produk yang bisa didaur ulang) dan Repeat (mengulang proses daur ulang) yang merupakan konsep yang dipakai oleh PT Cost Indonesia untuk mendukung Ekonomi Sirkular.
“Ekonomi sirkular untuk menciptakan sustainable fashion adalah hal yang penting, peran PT Cost Indonesia sejalan dengan tema dari Youth Modest Fashion Modest yaitu berperan dalam rantai pasok sirkular masa depan dengan mengembangkan produk untuk menjadi bagian dari solusi daur ulang garmen,” kata Dedi.
“Karena kita tau, botol plastik yang dibuang saja butuh ratusan tahun agar bisa terurai sehingga dengan menciptakan produk yang berkelanjutan bisa ikut dalam melindungi lingkungan,” tutup pria gemar mengisi berbagai seminar dalam industri tekstil tersebut.
Disisi lain, penyelenggara YMFS 2022 juga menghadirkan Ibu Romi Astuti Selaku Koodinator Fashion, Kriya Dan Detail Produk Kementerian Pariwisata, Ajeng R. Mahanani Selaku Business Development Manager Textile Sea And Oceania, Lenzing Group Dan Ibu Ratih Kurniasari Selaku Sales Manager Pt Lucky Print Abadi. Kegiatan ini berlangsung dalam Indonesia Modest Fashion Week yang ke-6.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News