Womanindonesia.co.id – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,8 telah mengguncang Turki pada Senin, (6/2/2023).
Diketahui, pusat gempa Turki tersebut berada di 4 Kota besat yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarick dan Nurdagi.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 01.17.36 GMT (pukul 08.17.36 WIB) hingga mencapai 24,1 km dan meninggalkan dampak yang sangat merubah keadaan Turki.
Atas peristiwa gempa tersebut, ditemukan 500 korban jiwa dan 3000 orang luka-luka. Tak hanya itu, dampak gempa dengan kekuatan 7,8 M itu juga dirasakan oleh beberapa seperti Suriah, Lebanon, dan juga Israel.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, tiga warga negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak akibat gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 telah ditemukan.
Sebelumnya, KBRI Ankara melaporkan lima WNI hilang pascabencana. Namun, WNI yang mengatasnamakan Nia Marlinda yang dikabarkan meninggal dunia akibat gempa tersebut, tidak masuk dalam laporan resmi KBRI sebelumnya tentang lima WNI yang hilang.
KBRI Ankara mengumumkan dalam keterangan resmi bahwa warga negara Indonesia Ayu Fira dan kedua anaknya ditemukan di Hatay dan dalam keadaan selamat.
“Alhamdulillah, kami menemukan Ibu Ayu Fira dan anaknya selamat setelah menemukan tempat tinggal kami,” kata Sekretaris Perlindungan WNI 3 di KBRI Ankara, yang memimpin tim ke Hatay, Bondet Suryonurwendo, Rabu. (8/2). Sedangkan dua WNI masih belum ditemukan sebagai terapis spa di Diyarbakir.
Sejauh ini, tim evakuasi telah menemukan dan mengevakuasi 20 WNI di Diyarbakir dan Malatya.
“Kami masih berkomunikasi dengan pihak berwenang setempat dan juga dengan Simpul Masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasi dua WNI di Diyarbakir yang selama ini belum dihubungi,” kata Kombes Budi Wardiman, Kepala Tim Evakuasi KBRI Ankara Diyarbakir.
Sejauh ini, KBRI Ankara mencatat seorang WNI bernama Nia Marlinda asal Bali meninggal dunia bersama keluarganya, termasuk seorang anak dan seorang suami berkewarganegaraan Turki.
Mereka tewas setelah tertimpa reruntuhan bangunan di Kahramanmaras.
“Seorang WNI asal Bali, Nia Marlinda, dan seorang anak berusia satu tahun dan suami seorang warga negara Turki di Kahramanmaras ditemukan tewas terkubur di bawah reruntuhan,” kata KBRI Ankara, Rabu. (8/2).
KBRI Ankara menyampaikan bahwa tim evakuasi yang dipimpin oleh Kolonel Amir, Atase Pertahanan KBRI Ankara, membenarkan telah ditemukannya para korban.
Kedutaan Besar Indonesia juga telah memberi tahu keluarga yang terkena dampak.
“Almarhum dan keluarganya akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras,” kata Kedutaan Besar Indonesia di Ankara dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, KBRI Ankara juga berhasil mengevakuasi 123 orang dari lima wilayah terdampak gempa.
Dari jumlah tersebut, 120 orang merupakan warga negara Indonesia, dua Malaysia dan satu Myanmar.
Gempa berkekuatan 7,7 derajat mengguncang dari Turki hingga Suriah. Guncangan ini juga dirasakan di negara tetangga Lebanon.
Setelah gempa pertama, US Geological Survey (USGS) mencatat sedikitnya 100 gempa susulan. Gempa bumi berkekuatan 7,5 dan terjadi 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
Para ahli memperkirakan banyak korban karena gempa berada jauh di dalam pemukiman penduduk dan terjadi pada malam hari saat orang sedang tidur.
Alasan Gempa Turki sangat merusak:
Melansir dari akun Twitter Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, ada lima alasan mengapa gempa bumi yang mengguncang Turki tersebut sangat destruktif. Berikut alasannya:
- Magnitudo gempa yang relatif besar yaitu 7,8.
- Gempa terjadi di kerak bumi yang dangkal.
- Terjadi tiga gempa besar, yakni 7,8 SR, 6,7 SR, dan 7,5 SR.
“(4) Saat gempa pagi pukul 16.00 WIB, banyak warga yang berada di rumah dan masih tidur,” tulis Daryono di akun Twitternya @DaryonoBMKG.
Daryono juga mengungkapkan, empat kota besar yang dilingkupi gempa juga porak poranda. “(4) pusat gempa dikelilingi oleh empat kota besar: Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarick & Nurdagi”, tulisnya.
- Kedalaman gempa yang terjadi pada Senin (6/2) pukul 01:17:36 WIB (08:17:36 WIB) adalah 24,1 kilometer.
- Seperti dikutip New York Times, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat 24 gempa susulan setelah gempa terbesar di Turki itu. Pusat gempa kira-kira berada di sayap Anatolia Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News