Womanindonesia.co.id – Sudah menjadi rahasia umum, hampir setiap orang menginginkan tubuh yang ideal hingga berbagai cara dilakukan untuk mencapai berat badan yang diinginkan. Orang yang melakukan diet bisa dikatakan hampir setiap hari menimbang berat badan mereka karena terlalu antusias untuk mengontrol berat badannya. Namun, tahukah Anda ada waktu yang tepat untuk menimbang berat badan lho!
Mengetahui waktu yang tepat untuk menimbang berat badan merupakan hal yang perlu Anda ketahui. Karena jika tidak, maka Anda tidak akan mendapatkan hasil timbangan yang akurat. Maka dari itu, ketahuilah waktu yang tepat kapan sebaiknya Anda menimbang berat badan Anda. Nah, simak berikut ini:
Lakukan di Pagi Hari
Menimbang berat badan sebaiknya dilakukan saat pagi hari, di waktu yang sama dan saat kondisi pencernaan masih kosong. Tepat setelah Anda buang air besar dan buang air kecil. Jangan konsumsi makanan apa pun sebelum Anda menimbang berat badan Anda.
Menimbang Tanpa Pakaian
Ketika ingin menimbang berat badan, yang paling baik ialah menimbang tanpa busana, atau jika ingin menggunakan pakaian maka gunakanlah pakaian yang sangat ringan. Ingat, pakaian tebal akan menambah berat tubuh Anda dan berpengaruh di timbangan.
Kenali IMT Anda
Jika sedang melakukan program diet, penting mengetahui detail bobot tubuh. Mulai dari massa otot, lemak dan air. Bisa saja beratnya tetap sama setelah berolahraga akibat massa lemaknya berkurang dan massa ototnya meningkat.
“Ada timbangannya sendiri. Biasanya, ada di tempat gym. Tapi, kalau mau manual adalah mengukur lingkar pinggang. Maksimal pinggang perempuan 80 sentimeter, sedangkan laki-laki di atas 90 sentimeter,” jelas dokter Raissa Edwina, seorang spesialis Gizi di Elite Club, Jakarta Selatan.
Salah satu perhitungan yang bisa memberikan jawabannya adalah indeks massa tubuh (IMT). Cara menghitung IMT adalah dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan Anda.
Anda perlu mengetahui IMT. Pasalnya, IMT yang terlalu rendah atau tinggi, dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu di tubuh. Namun tenang, IMT bukanlah satu-satunya acuan sehat atau tidaknya tubuh Anda.Ukuran lain, seperti lingkar perut, persentase distribusi lemak, dan pertimbangan lainnya, masih harus diperhatikan untuk melihat risiko kemunculan penyakit.
Cara menghitung IMT
IMT, merupakan perhitungan yang didapatkan dari membagi berat badan (dalam kilogram) dengan ukuran tinggi badan (dalam meter). Nilai IMT, merupakan salah satu acuan untuk melihat posisi berat badan Anda.
IMT dapat dibagi menjadi kekurangan berat badan, berat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas. Nilai IMT merupakan salah satu pengukuran, yang dilihat oleh dokter untuk menilai risiko Anda mengalami suatu penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes.
Cara menghitung IMT yang tepat, dapat dilihat menggunakan rumus di bawah ini:
IMT = Berat badan (dalam kg) : Tinggi badan (dalam m)²
Hasil pengukuran IMT orang Indonesia, berbeda dari orang yang berasal dari benua Eropa ataupun Amerika. Berikut ini acuan IMT dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Untuk perempuan
Rentang nilai indeks massa tubuh untuk perempuan dewasa adalah sebagai berikut:
Kurus: < 17 kg/m²
Normal: 17 – 23 kg/m²
Kegemukan: 23 – 27 kg/m²
Obesitas: > 27 kg/m²
Untuk laki-laki
Rentang nilai indeks massa tubuh untuk laki-laki dewasa adalah sebagai berikut:
Kurus: < 18 kg/m²
Normal: 18 – 25 kg/m²
Kegemukan: 25 – 27 kg/m²
Obesitas: > 27 kg/m²
Akurasi nilai IMT sebagai indikator kegemukan tubuh
Setelah mengetahui cara menghitung IMT di atas, Anda juga perlu memahami bahwa banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang dikatakan gemuk. Sehingga, angka IMT bukanlah satu-satunya indikator. Olehnya itu, penghitungan IMT di atas hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun dan tidak berlaku untuk bayi, anak, remaja, ibu hami, maupun atlet.Ada beberapa hal tentang IMT yang perlu Anda ketahui, seperti berikut ini:
- Pada nilai IMT yang sama, perempuan cenderung memiliki lemak yang lebih banyak dibandingkan laki-laki.
- Pada nilai IMT yang sama, orang Asia memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan ras lainnya.
- Pada nilai IMT yang sama, lansia rata-rata memiliki lemak tubuh yang lebih banyak jika dibandingkan dengan orang dewasa muda.
- Pada IMT yang sama, atlet memiliki lebih tubuh lebih sedikit jika dibandingkan dengan orang yang non-atlet.
Mengetahui cara menghitung indeks massa tubuh (IMT) yang benar, sangat berguna bagi kesehatan Anda. Pasalnya, memiliki IMT terlalu rendah atau kelewat tinggi, bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit tertentu.
Selain frekuensi pengukuran berat badan, berolahraga terlalu sering juga tidak baik bagi tubuh. Pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan frekuensinya tidak berlebihan.
Normalnya, olahraga dilakukan minimal 150 menit dalam seminggu dan tetap memperhatikan kondisi tubuh. Jika terlalu lelah, sebaiknya dilakukan lain waktu.
sumber: sehatq
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News