Womanindonesia.co.id – Makanan Pendamping Asi (MPASI) mulai dikenalkan kepada bayi setelah usia 6 bulan. Pemberian MPASI merupakan salah satu periode penting bagi tumbuh kembang bayi. Pada periode ini, bayi mulai belajar mengenal bentuk dan rasa makanan, selain ASI.
Lantas kapan waktu yang tepat memberikan MPASI?
Pemberian MPASI ini sebaiknya dilakukan secara bertahap ya bunda. Dan bunda perlu tahu cara memberikan MPASI yang tepat agar asupan nutrisi bayi tetap tercukupi. MPASI sendiri sebaiknya tidak diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan, karena pada usia tersebut bayi lebih berisiko mengalami alergi makanan. Selain itu, pemberian MPASI sebelum bayi berusia 4 bulan juga bisa meningkatkan risiko bayi tersedak.
Tanda-tanda bayi siap diberi MPASI
Perkembangan setiap bayi memang berbeda dan tidak dapat dibandingkan satu sama lain. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bayi telah siap mengonsumsi MPASI, di antaranya:
- Bisa meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut, karena telah ada koordinasi yang baik antara mata, mulut, dan tangannya.
- Duduk sendiri tanpa bantuan dan dapat menegakkan kepala.
- Tertarik pada makanan yang dimakan orang lain.
- Mampu membuka mulut dengan baik untuk mengambil makanan dari sendok.
- Dapat menelan makanan dan tidak mengeluarkannya kembali dari mulut.
- Namun, beberapa tanda lain yang ditunjukkan bayi, seperti memasukkan jarinya ke dalam mulut dan menangis pada malam hari, dapat membuat Anda keliru dan mengira bayi telah bisa diberi makanan padat. Padahal, hal ini dapat menjadi pertanda bayi menginginkan lebih banyak ASI.
Jenis makanan yang disarankan untuk diberikan saat awal MPASI:
- Sayuran yang ditumbuk seperti wortel, labu, kentang, ubi, brokoli.
- Buah tumbuk, seperti apel, pir, pisang, pepaya, atau alpukat.
- Sereal bayi bebas gluten yang diperkaya dengan zat besi, ibu bisa mencampurkannya dengan ASI.
- Bubur susu atau biskuit yang dihaluskan. Namun, penting untuk diperhatikan, hindari penambahan garam, gula, madu, atau pemanis lainnya untuk makanan bayi. Sementara itu, pastikan juga agar sayuran selalu tersedia dalam menu harian bayi.
- Apabila bayi sudah siap mampu mengonsumsi jenis makanan di atas, maka orangtua bisa meningkatkan jenis makanan yang bisa ia makan. Jenis makanan tersebut, antara lain: Daging tumbuk; Kacang-kacangan yang ditumbuk; Sayuran dicampur dengan kentang atau yang ditumbuk; Sayuran hijau tumbuk, yang berisi kacang polong, kol, bayam atau brokoli; Susu full cream, yogurt, krim keju.
Jenis makanan yang tidak disarankan?
Terdapat juga beberapa jenis makanan dan kebiasaan tertentu yang harus dihindari selama tahun pertama bayi, yakni:
- Usahakan untuk tidak mengganti ASI dengan susu sapi atau susu formula, karena susu sapi lebih sulit dicerna, bahkan bisa sebabkan anak sembelit.
- Hindari memberi makanan lengket atau keras, karena ini bisa buat bayi tersedak.
- Kacang utuh adalah makanan yang tidak aman untuk bayi berusia di bawah 2 tahun, karena bisa sebabkan ia tersedak.
- Untuk anak di bawah 1 tahun, madu tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan botulisme.
- Jangan beri makan keju yang tidak dipasteurisasi, karena dapat meningkatkan risiko keracunan pada bayi.
- Hindari memberikan makanan laut seperti kerang-kerangan, udang, lobster, kepiting dan kerang untuk bayi di bawah usia 1 tahun.
- Selain itu hindari juga memberinya ikan yang tinggi merkuri.
Itulah waktu yang tepat memberikan MPASI pada bayi.
sumber: ( 1 )
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News