Womanindonesia.co.id – Vaksinasi flu penting dilakukan saat musim hujan dan juga musim covid-19 yag belum berhenti. Berikut manfaat obat flu atau flu shot in rain yang perlu Anda ketahui.
Influenza tergolong penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza.
Ada berbagai jenis virus flu yaitu flu musiman seperti tipe A, B, C; lalu flu sehari-hari, seperti flu burung, yang menular dari hewan ke manusia.
Selain itu, ada juga pandemic influenza, subtipe baru dari virus yang beredar di masyarakat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar orang-orang dari usia enam bulan hingga dewasa, terutama anak-anak dan kelompok berisiko tinggi, diberikan vaksin flu musiman setahun sekali.
Vaksin flu efektif selama satu tahun dan harus diulang setahun sekali untuk perlindungan optimal karena strain dominan virus flu yang beredar dapat berubah.
Cissy B. Kartasasmita, Presiden Yayasan Influenza Indonesia (IIF), mengatakan vaksinasi flu juga merupakan cara paling efektif untuk melindungi diri dari flu dan keparahan Covid-19.
“Ada penelitian yang mengatakan rata-rata orang dengan Covid parah tidak terkena flu,” kata Cissy.
Lalu apa manfaat dari suntikan flu? Berikut manfaat vaksinasi flu saat pandemi, menurut Cissy.
1. Mencegah flu
2. Mengurangi risiko influenza yang memerlukan rawat inap, terutama pada anak-anak, anak usia subur dan lansia
3. Melindungi ibu hamil dan bayi 4-6 bulan
4. Menyelamatkan nyawa anak
5. Pengurangan keparahan penyakit pada individu yang divaksinasi tetapi masih berisiko.
Fenomena Hujan
BMKG juga melaporkan bahwa di beberapa wilayah yang terdampak hujan, kecepatan angin mencapai 20-30 km/jam dari arah barat.
Apa fenomenanya?
Erma Yulihastin, ilmuwan iklim di Pusat Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN) Climate and Atmospheric Research, mengungkapkan dua faktor utama yang menyebabkan hujan terus berlanjut di RI pada awal Maret.
Yakni Cross Equatorial Northly Surge (CENS) dan Borneo Vortex atau badai.
“Mengapa sekarang hujan deras dan angin kencang melanda sebagian besar wilayah Indonesia? Saya fokus untuk menjelaskan alasan fenomena utama pada skala meso radius 2-200 km,” tweetnya.
Menurutnya, saat ini ada dua fenomena utama di Laut China Selatan. Pertama, CENS, peningkatan angin utara rata-rata lebih dari 5 meter/detik di bagian selatan Laut Cina Selatan dekat Laut Jawa.
Berdasarkan surveilans, indeks CENS aktif sejak 21 Februari hingga saat ini.
“Angin utara yang kuat ini telah memperkuat angin musim menjadi 2-3 kali lipat dari sebelumnya, yang berkontribusi pada angin kencang yang ada saat ini,” katanya. Kedua, pilin Borneo. Pusaran adalah pusaran angin dengan radius putar pada skala meso antara puluhan dan ratusan kilometer.
“Saat ini, Borneo Gyre mulai terbentuk di dekat khatulistiwa di atas Laut Cina Selatan.”
Erma menjelaskan bahwa kedua faktor tersebut terus-menerus berinteraksi di tempat yang sama hingga tumbuh dewasa.
“Ketika CENS, atau cold front, terus menerus membentuk dan berinteraksi dengan Borneo Gyre yang terus berputar di tempat yang sama, menguat dan tumbuh selama 72 jam atau empat hari, maka terbentuklah siklon tropis,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News