Ajari anak makan sahur dengan lembut dan sabar. Mereka belum terbiasa terhadap pola sahur yang menyita waktu tidur dan makan dalam kondisi mengantuk. Agar anak lebih mudah makan sahur, buatlah menu-menu makan sahur favorit serta menu semenarik mungkin.
Namun, menurut dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik Cut Nurul Hafifah mengatakan, anak bisa diajari puasa ketika berusia tujuh tahun.
“Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui,” kata Cut dalam keterangan resmi, Kamis.
Usia Berapa Anak Diajarkan Puasa?
Cut menjelaskan, puasa bisa mengubah kondisi tubuh anak. Setelah puasa enam jam, tubuh mulai memecah cadangan gula dalam tubuh (glikogen) untuk menjaga kadar gula dalam darah.
Bila puasa dilanjutkan hingga mencapai 16 jam, perlahan cadangan glikogen akan habis. Tubuh kemudian akan menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Protein sebagai zat pembangun tubuh akan diusahakan untuk dijaga dan merupakan komponen terakhir yang akan dipakai bila puasa terus berlanjut.
Semakin kecil usia seorang anak, maka cadangan glikogen yang dimiliki semakin sedikit. Akibatnya bayi dan balita lebih berisiko mengalami hipoglikemia, yaitu berkurangnya kadar gula darah dalam tubuh.
“Anak yang berusia di bawah usia 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa,” kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah ini.
Selain itu, kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan di sekolah.
Seiring berjalannya usia, dampak kesehatan yang tak diinginkan akibat puasa makin jarang ditemui. Ketika anak remaja, risiko hipoglikemia juga berkurang. Anak sudah mampu menahan lapar dan haus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News