Peresmian wajah baru Sarinah, Jakarta Pusat dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo dilanjutkan dengan trunk show “Ikat Suara dari Timur” pada Kamis 15 Juli 2022.
Womanindonesia.co.id – Keindahan kain tenun semarakkan peresmian wajah baru Sarinah. Trunk Show digelar di Skydeck lantai 3 Sarinah, Kamis (14/7).
Trunk show yang berlangsung di bawah langit senja Sarinah ini disaksikan secara langsung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jajaran Direksi dan Komisaris Injourney beserta anak perusahaan, dan tamu undangan pecinta kekayaan wastra buatan tangan Indonesia.
Mengusung tema “Suara dari Timur”, gelaran ini terinspirasi dari kekayaan ragam ikat dari wilayah bagian timur Indonesia.
Kain tenun ikat dengan ragam motif dan warna menarik ini diproduksi khusus oleh UMKM Tenun di Jepara, Jawa Tengah. Karya-karya apik ikat tenun Suara dari Timur diperagakan oleh 20 orang Srikandi BUMN dan 40 model profesional.
Melalui tangan dingin Oscar Lawalata, kain ikat tenun disulap dengan tampilan desain modern sehingga diharapkan mampu menjadi fashion item yang mudah di mix and match serta mampu menembus pasar global nasional hingga internasional.
Semangat unjuk gigi produk dalam negeri ini sejalan dengan komitmen Sarinah sebagai “Panggung Karya Indonesia”.
Presiden Jokowi Resmikan Wajah Baru Sarinah
Wajah baru Sarinah diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Kamis (14/07). Selain dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, kegiatan ini dihadiri oleh Menteri BUMN, Menteri Koperasi & UKM, Jajaran Direksi PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney, Jajaran Direksi PT Sarinah, dan para stakeholder terkait.
Prosesi peresmian wajah baru Sarinah diawali dengan peninjauan lokasi oleh para undangan dan puncaknya berupa penandatanganan prasasti. Gelaran ini merupakan prosesi lanjutan dari soft-opening ceremony yang telah dilaksanakan pada 21 Maret 2022 lalu.
Berdiri di jantung ibu kota DKI Jakarta, Sarinah yang dahulu hadir sebagai etalase produksi dalam negeri seluas 28.864 m2, kini bertransformasi dengan luasan 32.506,6 m2. Saat ini area ruang terbuka hijau juga dihadirkan sebagai spot bersantai, menikmati pertunjukan musik, dan berbagai kegiatan oleh para pengunjung.
Meski demikian, garis besar roh Sarinah untuk menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa tetap dipertahankan dengan etnik dan budaya yang kental, terutama interior gedung, dengan sentuhan modernitas yang aesthetic.
Keberadaan Sarinah tidak hanya hadir sebagai landmark, namun juga saksi sejarah Bangsa Indonesia. Pertama kali dicetuskan pada tahun 1960an sebagai perwujudan kemandirian bangsa, Sarinah merupakan wujud harapan dan cita-cita Bangsa Indonesia tentang ekonomi kerakyatan, pola produksi dan distribusi barang, pengendalian harga, hingga peran wanita dalam upaya menciptakan masyarakat adil dan makmur Indonesia.
Slogan baru Sarinah yakni “Panggung Karya Indonesia” merupakan konsep Community Mall yang mana Sarinah tidak lagi hanya sekedar penyedia area ritel tetapi berubah menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran, dan penjualan produk unggulan UMKM dan wirausaha perempuan.
Melalui wajah baru dan semangat baru, Sarinah membawa produk UKM unggulan untuk dapat Go Global melalui Trading House. Konsep retail yang fokus pada specialty store dan duty free shop menjadi unggulan Sarinah. Selain itu, sejalan dengan digitalisasi 4.0., Sarinah pun turut serta dalam upaya ekskalasi penjualan produk via daring.
Sebagai satu-satunya pusat perbelanjaan yang berstatus cagar budaya, Sarinah memiliki relief yang merupakan ikon heritage yang menggambarkan kegiatan perdagangan di masa lalu. Tidak hanya itu, cagar budaya lain terlihat dengan adanya eskalator pertama di Indonesia yang berada di dalam gedung Sarinah.
Atraksi lain yang dihadirkan Sarinah yaitu kolam pantul, Skydeck, dan tangga amphitheater. Skydeck di lantai ketiga bangunan ini dapat difungsikan sebagai ruang kegiatan outdoor komunitas, seperti pagelaran musik dan seni, pemutaran film, expo, maupun pop up bazaar.
Interior Transformasi Sarinah juga dimeriahkan dengan kontribusi seniman Indonesia dan telah dikurasi oleh kurator seni ternama di Distrik Seni.
Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati mengungkapkan, transformasi Sarinah menjadi momentum untuk transformasi seluruh ekosistem bisnis dan jenama yang mengikuti perkembangan zaman, namun tetap membawa budaya Indonesia sebagai diferensiasi dengan bisnis retail lainnya
Sinergi dengan para pihak untuk mewujudkan integrasi bisnis retail, pariwisata, dan perdagangan, khususnya untuk meningkatkan ekspor produk dalam negeri, baik secara luring maupun daring menjadi hal yang kami garap dengan sungguh-sungguh
“Per Juni 2022, kami telah menggandeng 500 mitra usaha dan memiliki cabang di enam titik, yaitu Sarinah De Braga – Bandung, Sarinah Banyumanik – Semarang, Sarinah Basuki Rahmat – Malang, Sarinah Bandara I Gusti Ngurah Rai – Bali, Bandara Soekarno Hatta – Cengkareng, dan Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin,” ungkap Fetty.
Fetty juga menambahkan dengan diresmikannya Sarinah ini dapat menumbuhkan rasa bangga bagi para konsumen untuk belanja produk lokal unggulan, serta menikmati ruang belanja, budaya, karya, gaya dan maya di Sarinah.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Injourney, Dony Oskaria. Ia mengapresiasi kerja keras PT Sarinah sebagai anak usaha kami yang telah bertransformasi dengan wajah barunya.
“Injourney sebagai Holding Company siap mengorkestrasikan para anggota perusahaan untuk turut mensukseskan program yang dibuat oleh PT Sarinah,” terangnya.
Dony juga menambahkan, kedepannya PT Sarinah akan menjadi ekosistem bisnis retail bagi industri kreatif dan merek lokal Indonesia baik di pasar dalam negeri dan juga luar negeri. Dengan melakukan revitalisasi Mall Sarinah tentunya akan memberikan peluang kepada Sarinah untuk berkolaborasi dengan anggota Holding dalam meningkatkan revenue, added value, dan services.
Sebagai informasi, rangkaian acara peresmian wajah baru Sarinah oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini dilanjutkan dengan kegiatan yang bertajuk “Senja di Sarinah” antara lain pemutaran perdana Jingle lagu O Sarinah yang diaransemen oleh group musik legendaris Indonesia, Slank.
Tidak hanya itu, pada peresmian wajah baru Sarinah terdapat pemutaran cuplikan film pendek berjudul “Mbok dan Bung”. Film ini terinspirasi dari kisah Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, pada saat masa kecilnya yang diasuh oleh Mbok Sarinah, pengasuh yang namanya diabadikan menjadi nama gedung ini.
Acara ini kemudian ditutup dengan peragaan busana karya perancang lokal Indonesia, Oscar Lawalata, yang bertemakan “IKAT, Suara Dari Timur” yang menampilkan keindahan kain tenun ikat yang terinspirasi motif Nusa Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News