WomanIndonesia.co.id – Idul Adha adalah sebuah hari raya islam yang di mana bertepatan pada 10 Zulhijah atau juga bertepatan pada saat wukuf di Arafah.
Pada hari ini pula merupakan hari diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail sebagai bentuk ketaatannya pada Allah SWT, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.
Sebagai seorang muslim dalam perayaan Idul Adha yang dimana merupakan rangkaian ibadah untuk mengikuti syariat nabi terdapat beberapa perbedaan tradisi di berbagai daerah di Indonesia.
Nah berikut tradisi menjelang atau saat perayaan Idul Adha di beberapa daerah:
Jawa Timur
Di bagian Jawa Timur terdapat 3 tradisi menjelang Idul Adha, yaitu :
- Menjemur kasur (Banyuwangi), kegiatan menjemur kasur di percaya dapat menjauhkan mereka dari berbagai penyakit dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
- Mantenan sapi (Pasuruan), Sapi dan kambing yang akan dikurbankan tersebut dihias dengan berbagai aksesoris yang meriah layaknya seorang pengantin.
- Toron (Madura), Yang dimana toron adalah tradisi mudik yang dilakukan oleh warga Madura saat Idul Adha. Bagi warga Madura, toron a dapat memperkuat solidaritas untuk saling menjaga silatuhrami antar kerabat dan tetangga.
Sulawesi Selatan
Tidak hanya di bagian Jawa, di bagian Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan juga memiliki tradisi perayaan Idul Adha. Nah simak berikut ini :
• Maleppe,’ makna memaafkan milik masyarakat Bugis-Makassar. sebagian orang Bugis menginterpretasi kata “melepas” dengan cara lain. Menghanyutkan seluruh dosa, sial, atau sifat-sifat buruk dilaklukkan dengan melarung pakaian lama ke sungai atau ke laut sebelum diganti dengan yang baru.
• Mabbaca-baca, rasa syukur lewat doa yang dipanjatkan. Bagi khalayak etnis Bugis-Makassar yang masih teguh memegang nilai kepercayaan lama, Mabbaca-baca jadi salah satu tradisi unik Lebaran di Sulsel. Menurut riwayat turun-temurun, tradisi ini adalah ungkapan rasa syukur seseorang atas rezeki melimpah. Untuk merayakannya, para tetangga diundang menikmati sajian khas Lebaran, cemilan hingga makanan berat bersama-sama.
• Accera Kalompoang, tradisi unik Kerajaan Gowa. Accera Kalompoang sangat istimewa lantaran menjadi acara tahunan dan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Beda oleh Kemendikbud pada 10 Oktober 2018 silam.
Termasuk sakral, tradisi yang dilaksanakan di Rumah Adat Balla Lompoa bertepatan hari Iduladha ini ialah pencucian benda-benda pusaka milik Kerajaan Gowa.
Sumatera Selatan
Di daerah Sumatera Selatan terdapat juga tradisi yang bisa disebut “Rumpak-rumpak”. Tradisi Rumpak-Rumpak merupakan tradisi untuk memeriahkan momen keagamaan Islam, yaitu memperingati hari raya idul fitri (1 Syawal) dan idul adha.
Tradisi ini dilakukan secara turun temurun sampai sekarang tetap dilaksanakan di Kel. Kuto Batu Palembang. Tradisi rumpak-rumpak ini merupakan bentuk rasa syukur, kebahagiana dan kemenangan yang diungkapkan oleh masyarakat Kel. Kuto Batu Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News