Womanindonesia.co.id – Berbuka puasa adalah momen yang dinanti setelah seharian menahan lapar dan haus. Namun, banyak orang kurang memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi saat berbuka, sehingga justru memicu gangguan lambung. Menurut riset Global Listing, insiden penyakit maag meningkat dari 22 persen menjadi 36 persen di kalangan usia 17-24 tahun akibat pola makan yang kurang sehat.
Melihat kondisi ini, Promag bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengadakan program #BukaJalanKebaikan yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih takjil yang ramah lambung. Selain itu, Promag juga mendonasikan takjil sehat senilai Rp1,5 miliar ke 43 kota di Indonesia.
Mengapa Perlu Memilih Takjil yang Sehat?
Saat berpuasa, lambung beristirahat selama lebih dari 12 jam. Jika langsung menerima makanan yang berat atau mengandung tinggi lemak, asam, dan pedas, risiko gangguan lambung seperti maag dan refluks asam meningkat.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar IDI, dr. Ulul Albab, Sp.OG, menjelaskan pentingnya berbuka secara bertahap. “Menjaga kenyamanan lambung sangat penting saat berpuasa. Mulailah dengan makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak. Hindari minuman bersoda atau berkafein saat perut kosong karena dapat meningkatkan produksi asam lambung,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Tips Memilih Takjil yang Ramah di Lambung
Agar berbuka tetap sehat dan nyaman, berikut beberapa tips memilih takjil yang baik untuk lambung:
1. Pilih yang Manis Alami
Mengonsumsi makanan manis saat berbuka dapat membantu mengembalikan energi tubuh. Namun, sebaiknya pilih sumber gula alami seperti kurma, madu, atau buah-buahan segar daripada gula rafinasi yang dapat memicu lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
2. Hindari Makanan Gorengan dan Bersantan
Meskipun gorengan sangat populer sebagai takjil, makanan ini bisa memicu iritasi lambung karena kandungan lemaknya yang tinggi. “Gorengan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dapat meningkatkan produksi asam lambung. Sebaiknya pilih makanan yang direbus atau dipanggang sebagai alternatif,” kata dr. Ulul Albab.
3. Konsumsi Makanan Berserat Seimbang
Serat penting untuk pencernaan, tetapi konsumsinya harus seimbang. Pilih makanan berserat yang mudah dicerna, seperti bubur kacang hijau atau pisang. Hindari makanan yang terlalu tinggi serat seperti sayuran mentah saat berbuka karena bisa menyebabkan perut kembung.
4. Perhatikan Jenis Minuman
Air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk menghidrasi tubuh setelah berpuasa. Air kelapa juga bisa menjadi alternatif karena mengandung elektrolit alami. Sebaliknya, hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pekat, karena dapat memicu asam lambung naik.
5. Konsumsi Protein Ringan
Sumber protein ringan seperti telur rebus atau tahu kukus bisa menjadi pilihan takjil yang baik. “Protein sangat dibutuhkan tubuh, tetapi pilih yang tidak terlalu berlemak agar tidak membebani kerja lambung,” tambahnya.

Sebagai bagian dari kampanye #BukaJalanKebaikan, Promag menghadirkan berbagai menu Takjil Ramah Lambung dengan rekomendasi dari IDI dan kreasi dari Chef Jarle. Program ini juga akan hadir di berbagai platform digital seperti Instagram, TikTok, Spotify, dan Grab untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Promag ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih peduli terhadap kesehatan lambung mereka. Dengan memilih takjil yang tepat, puasa dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan pencernaan,” ujar Head of Category Digestive & Skin Kalbe Consumer Health, Revi Octaria.
Dengan memahami pentingnya memilih takjil yang sehat, kita bisa menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan tetap menjaga kesehatan lambung. Jadi, mulai sekarang, perhatikan apa yang Anda konsumsi saat berbuka agar tetap bugar sepanjang Ramadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News