WomanIndonesia.co.id – Penyebaran virus corona atau Covid-19 masih tinggi. Virus mematikan itu belum ada tanda-tanda akan berakhir. Berbagai kalangan mengkhawatirkan akan terjadi gelombang kedua seiring dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dan menuju new normal.
Namun di tengah pandemi corona, banyak masyarakat yang berdiam diri di rumah, permintaan akan frozen food atau makanan beku meningkat cukup signifikan.
Nah, melihat gurihnya bisnis frozen food di tengah pandemi ini, maka media online Jagatbisnis.com menggelar pelatihan melalui virtual bertajuk “Ayo…Jadi Pebisnis Frozen Food”, dengan menggandeng praktisi dan institusi kuliner pertama, yakni Shinta, pengusaha kuliner MpekMoy, dan Executive Chef Aston Prioritas Simatupang, Djoko Hendrasto, pada Rabu (24/6).
Pelatihan ini diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi ibu rumah tangga yang memiliki kemampuan memasak, pekerja yang terkena pemangkasan gaji, maupun mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) agar tetap menghasilkan pendapatan melalui bisnis frozen food.
“Intinya kalau hanya ide saja tanpa dieksekusi tidak akan jalan. Jadi, kita harus berani untuk melakukannya. Mudah atau susah itu proses,” kata Shinta.
Memang bisnis frozen food tidak mudah. Bahkan, ia sudah kerap kali jatuh bangun. Namun, kegagalan yang dialaminya merupakan ilmu bagaimana bisa belajar dari kegagalan yang lalu, sehingga ke depan tidak mengulanginya lagi.
“Saya berulang kali jatuh sering. Tetapi, saya bertekad bahwa apa yang saya lakukan ini juga bisa bermanfaat bagi banyak orang. Ya, saya bisa punya pegawai dan sebagainya. Untuk itu harus dimulai, harus dilakukan,” tuturnya.
Selanjutnya, kata perempuan berusia 48 tahun ini, untuk promosi di awal bisa dilakukan di lingkungan rumah, maupun lewat pertemanan di media sosial (medsos).
“Dari Pre Order (PO) kita mulai percaya, dari situ kita harus konsisten untuk melakukan promosi (frozen food) yang kita tawarkan. Di awal melalui pertemanan di group (medsos), lama-lama akan berkembang,” ucapnya.
Di sisi lain, tentu saja selain memperhatikan cita rasa yang lezat, juga dalam proses pengolahan frozen baik mulai dari memasak hingga packaging harus memperhatikan protokol kesehatan.
Keunggulan frozen food sendiri bisa bertahan lama maksimal hingga enam bulan. Saat ini, produk frozen yang dimiliknya, antara lain pempek, somay, pindang patin, pindang daging, tahu baso, dimsum, otak-otak, dan tekwan.
“Produk frozen bagus, bertahan cukup lama. Misalkan, makanan saya bertahan paling lama hingga enam bulan. Lebih dari enam bulan, teksturnya berubah, tapi untuk rasanya masih tetap sama, enggak berubah, masih enak,” ucapnya.
Sementara Djoko Hendrasto mengatakan, bahwa saat ini merupakan peluang yang tepat bagaimana bisa memanfaatkan di tengah pandemi Covid-19 agar tetap produktif, sehingga bisa mendapatkan penghasilan yang menggiurkan.
“Jadi memang justru harus berpikir terbalik (pandemi Covid-19) menjadi peluang. Jika istri jago memasak, dari hoby itu bisa kita karyakan, sehingga bisa mendapatkan income,” ujar pria yang telah bekerja sebagai chef selama 20 tahun ini.
Kendati demikian, bagi yang tidak jago memasak bisa belajar memasak melalui sarana internet. “Adik saya bisa memasak dari internet. Dia coba setahun, dan sekarang pintar memasak,” pungkasnya.
Adapun acara pelatihan ”Ayo…Jadi Pebisnis Frozen Food” didukung oleh Mandiri Taspen, Sharp, Aston Prioritas Simatupang, Coca Cola Amatil, Indofood, Frisian Flag, Ichitan dan Evermos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News