Pemenuhan gizi seimbang menjadi aspek penting bagi pertumbuhan anak.
Womanindonesia.co.id – Angka masalah gizi, terutama stunting, di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data SSGI tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4%.
Menurut batasan organisasi kesehatan dunia (WHO), persentase tersebut termasuk ke dalam kategori ‘very high’ atau sangat tinggi sehingga menjadi permasalahan serius yang wajib disoroti banyak pihak.
Dokter spesialis anak dr. Reza Fahlevi, Sp.A dalam Instagram Live “Berkenalan dengan Isi Piringku: Pedoman Gizi Seimbang untuk si Kecil” kolaborasi Danone Indonesia dan BaLiTa dalam rangka Hari Anak Nasional, Sabtu 23 Juni 2022 lalu mengatakan nutrisi menjadi aspek yang penting bagi pertumbuhan anak. Namun, pemilihan nutrisi yang diberikan juga patut diperhatikan agar berkualitas.
“Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengenali Isi Piringku yang berupa pedoman gizi yang baik dan seimbang untuk si Kecil dengan memanfaatkan bahan-bahan makanan di sekitar kita,” kata dr. Reza.
Isi Piringku adalah kampanye yang pertama kali dikenalkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan merupakan pembaruan dari slogan ‘4 Sehat 5 Sempurna’.
Berbeda dengan ‘4 Sehat 5 Sempurna’, konsep Isi Piringku tidak hanya menekankan pada ragam makanan yang penting dikonsumsi, tetapi juga jumlah porsi dalam satu piring agar gizi yang diperoleh seimbang dan mampu menyokong tumbuh kembang.
Taktik Pemenuhan Gizi Seimbang untuk Anak
Dokter Reza menerangkan, sekitar 70-80% pertumbuhan otak anak itu terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari kehamilan hingga usia 2 tahun.
“Oleh sebab itu, orangtua penting menyediakan dan memberikan gizi yang berkualitas dan seimbang untuk menunjang perkembangan anak agar optimal sehingga terhindar dari stunting,” kata dr. Reza.
Lebih lanjut, dr. Reza juga menekankan bahwa pemberian gizi yang seimbang harus disesuaikan dengan usia masing-masing anak. Misalnya, ASI eksklusif sudah cukup memenuhi gizi seimbang untuk anak-anak yang berusia 0-6 bulan.
“Namun, jika usia anak-anak telah menginjak 6 bulan ke atas, maka orangtua bisa memberikan MPASI yang kandungan makronutrien dan mikronutriennya lengkap,” ujanya.
Dalam konteks ini, makronutrien didefinisikan sebagai jenis nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar guna membantu tubuh agar berfungsi secara optimal, seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
Selanjutnya, mikronutrien dimanifestasikan dalam bentuk vitamin dan mineral yang jumlahnya cenderung lebih sedikit dibanding makronutrien, namun berperan penting dalam menunjang pertumbuhan organ-organ tubuh.
Adapun rekomendasi makanan untuk anak adalah makanan keluarga. Artinya, orangtua sudah bisa memberikan menu makanan orang dewasa kepada sang buah hati, seperti nasi, sayur, telur, ayam ataupun daging dengan tekstur yang disesuaikan usia serta kemampuan motoriknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News