WomanIndonesia.co.id – Sunat adalah tindakan sirkumsisi atau bedah untuk membuang kulup (prepusium penis) yaitu kulit yang menutupi glans penis. Sering disbeut ‘Khitan’ atau ‘Sunat’. Ada yang melakukannya karena alasan agama, budaya atau juga alasan kesehatan. Apapun yang melatar belakanginya, dari sudut pandang kesehatan sangat bermanfaat.
Masih berpikir menyunatkan anak di mantri sunat? Wah sekarang sudah bukan jamannya. Tidak perlu bingung, sebenarnya kini sunat modern sudah menjadi pilihan utama para orang tua jaman now.
Klinik sunatan yang terpercaya dengan pengalaman bertahun-tahun membuka praktik sunat juga mudah ditemukan. Misalnya jaringan Rumah Sunat dr Mahdian yang sudah ada di beberapa kota di Indonesia.
Mengapa sunat di klinik? Tentu saja demi keamanan dan kenyamanan pasien, anak maupun dewasa. Di Rumah Sunat dr Mahdian, yang didirikan dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS seorang spesialis bedah saraf, metode sunat konvensional dengan menggunakan pisau dan jahitan sudah ditinggalkan.
Klinik Rumah Sunat dr Mahdian kini menggunakan metode klem yang lebih nyaman dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode sunat konvensional.
Sunat konvensional memerlukan persiapan peralatan maupun tenaga medis lebih banyak. Selain waktu pengerjaan lama, ada risiko infeksi dan komplikasi lebih besar dan waktu penyembuhan luka juga relatif lebih lama.
“Sunat modern dengan klem lebih praktis, karena proses sunat yang lebih mudah dan cepat. Selain itu perdarahan minimal, tanpa jahitan, proses penyembuhan luka lebih cepat, serta lebih higienis dan aman,” kata dr Hengki Prabowo Irianto, SpB dokter spesialis bedah Lamina Pine & Spine Center, Jl, Warung Buncit Raya No.34, Jakarta Selatan
Mengantongi Ijin Kemenkes
Mengingat kelebihan sunat dengan metode klem, maka Rumah Sunat Dr. Mahdian kemudian mengembangkan klem hasil inovasi anak negeri, disebut Mklem. Mklem diluncurkan sejak 2015.
Sebelum MKlem dikembangkan, semua klem yang ada dan digunakan di Indonesia adalah produk import buatan luar negeri terutama Malaysia dan Turki. Selain masalah biaya, bentuk dan kualitas klem import ini dirasakan kurang sesuai dengan anatomi penis anak-anak Indonesia.
“Mklem sudah disesuaikan dengan anatomis anak Indonesia pada umumnya, desain yang lebih memperhatikan kemudahan aplikasi, keamanan dan kenyamanan anak. Mklem memiliki keunggulan dari sisi tabung, penjepit, maupun pengunci yang berupa sekrup,” jelas dr. Hengki.
Penjepit Klem terbuat dari bahan Polycarbonate (PC) khusus yang lebih kuat namun ringan, dengan pori-pori lebih kecil. Apa yang membedakan MKlem dengan klem lain, salah satunya pada desain sekrup pengunci.
Selain lebih mudah bagi dokter, sekrup ini memiliki daya kunci yang kuat dan memungkinkan pemotongan prepusium atau kulit kulup di zero point sehingga jaringan nekrotik lebih tipis ±1 mm. Selain itu, kemiringan tabung juga disesuaikan dengan anatomis anak Indonesia.
MKlem telah di ujicobakan penggunaannya di jaringan Klinik Rumah Sunat dr Mahdian seluruh Indonesia dengan hasil cukup menggembirakan bagi kalangan praktisi khitan karena sangat mudah dan cepat, minimal pendarahan, proses penyembuhan luka lebih cepat, higienis dan aman.
Mklem sudah memiliki ijin edar dari BPOM sehingga sudah teruji keamanannya. Penting bagi orangtua yang akan menyunatkan anaknya, bahwa keamanan adalah yang utama.
“Maka sunat sebaiknya dilakukan di klinik dengan metode klem. Dengan menggunakan MKlem, anak tetap dapat beraktifitas dan boleh terkena air (mandiri),” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News