Womanindonesia.co.id – Sub varian baru omicron XBB masuk ke Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan hingga Selasa (25/10) total ada empat kasus positif Covid-19 varian XBB di Indonesia.
“Pasien semuanya bergejala ringan seperti batuk dan pilek. Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit,” ujar Juru Bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril dikutip dari lama remis Kemenkes RI, Kamis (27/10).
Dari empat pasien tersebut, kata Syahrir tiga di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan dua pasien transmisi lokal dan satu pasien transmisi luar negeri. Sisanya satu pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.
“Dengan demikian pasien konfirmasi XBB ini terdapat dua pasien transmisi luar negeri dari Singapura dan dua pasien transmisi lokal,” ucap dr. Syahril.
Menyusul temuan ini, Kemenkes langsung melakukan upaya antisipatif dengan melakukan tracing dan testing terhadap kontak erat dan hasilnya negatif. Semua pasien sudah dilakukan vaksinasi, ada yang sudah dua kali ada juga yang sudah Booster.
XBB Diidentifikasi di 26 Negara
Pada Rabu, 26 Oktober kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 26 negara telah teriidentivikasi kasus XBB. WHO tidak menyebutkan nama negara tempat mereka menemukan XBB. Sub varian omicron ini telah meningkat di Singapura, Bangladesh, India, Kanada, Inggris.
Data GISAID menunjukkan konsentrasi varian XBB atau spin-off terbesar selama 30 hari terakhir di Singapura, diikuti oleh India, Bangladesh, AS, Australia, dan Denmark.
Tanda dan Gejala XBB
XBB adalah salah satu “kelas baru” varian Omicron yang menyebar dengan cepat saat ini. Varian ini pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022 di India. XBB dianggap memiliki kemampuan terbaik untuk menghindari perlindungan antibodi dari varian Covid-19 yang baru muncul ini, menurut sebuah studi pra-cetak dari para peneliti di China.
Studi itu mengatakan bahwa galur baru Omicron, dan XBB khususnya, adalah galur yang paling menghindari antibodi yang diuji, jauh melebihi BA.5 dan mendekati tingkat SARS-CoV-1.
Artinya, vaksin dan sebelumnya memiliki Covid-19 tidak dianggap menawarkan tingkat perlindungan yang sama terhadap XBB seperti yang mereka lakukan dengan jenis Covid-19 sebelumnya. Obat antibodi seperti Evusheld dan bebtelovimab mungkin juga tidak terlalu efektif melawan XBB, kata studi pra-cetak.
Gejala Varian XBB
Sejauh ini, gejala XBB tampaknya mirip dengan gejala Covid-19 pada umumnya.
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
Seberapa menular subvarian XBB?
Seperti strain Omicron lainnya, XBB dianggap sangat menular. Kementerian Kesehatan Singapura mencatat bahwa varian tersebut sekarang merupakan 54% dari kasus Covid-19 di negara itu, naik dari 22% pada minggu sebelumnya.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa XBB setidaknya dapat menular seperti varian yang beredar saat ini” tetapi tidak ada bukti bahwa XBB menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News