Stres yang tidak dikelola dengan baik tidak hanya berdampak pada penyakit kronis tapi juga menyebabkan rambut rontok hingga kebotakan.
Womanindonesia.co.id – Stres merupakan suatu reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Kondisi ini biasa dialami hampir setiap orang dan hal ini merupakan reaksi normal, hanya saja apabila berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan. Salah satunya dapat memicu kerontokan rambut, benarkah? Berikut penjelasannya:
Stres Sebabkan Rambut Rontok
Kerontokan rambut bisa saja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penuaan atau faktor sampo yang di gunakan. Namun, stres psikososial ternyata juga bisa menyebabkan rambut rontok hingga kebotakan. Ini merupakan masalah yang muncul karena ada rasa “tertekan” atau merasa terancam dari lingkungan sosial.
Melansir dari rssoeroto.ngawikab.go.id Kerontokan rambut akibat tekanan pikiran memang fenomena yang riil. Jika Anda pernah mengalami masalah emosional yang mendalam atau stres secara fisik ini bisa mengakibatkan salah satu telogen effluvium atau alopecia areata menjadi aktif. Keduanya adalah penyebab rambut kita rontok.
Telogen effluvium adalah yang paling umum dari dua jenis penyebab rambut rontok karena stres dan kabar baiknya adalah ini tidak separah dari yang kedua. Telogen effluvium menyebabkan rambut berhenti tumbuh dan tertidur, akhira jatuh 2-3 bulan kemudian.
Kabar baiknya adalah bahwa setelah 6-9 bulan, akan mulai tumbuh kembali. Jika Anda berada di kamar mandi dan Anda menemukan rambut Anda keluar sehelai demi sehelai, atau jika rambut di kepala Anda terlihat lebih tipis dan kurang sehat dari biasanya, mungkin saja penyebabanya adalah stres.
Pada jenis Telogen effluvium, rambut Anda yang rontok akan menjadi rambut telogen. Anda bisa mengetahui jenis rambut ini dari adanya keratin pada bagian akhir akarnya. Hal ini tidak membahayakan, hanya saja rambut Anda akan menjadi semakin tipis sehingga bisa menyebabkannya Anda kurang menarik (subjektif).
Telogen effluvium disebabkan oleh perubahan hormon Anda yang secara efektif mengejutkan rambut telogen menjadi keadaan yang tidak aktif. Diet, kehamilan dan pengobatan semua dapat menyebabkan telogen effluvium dan stres kronis dapat menyebabkan efluvium telogen yang persisten.
Dalam alopecia areata, sel darah putih akan menyerang folikel rambut yang akan mengakibatkan kematian rambut-rambut tersebut. Rambut Anda mungkin rontok dalam gumpalan besar dalam waktu tiga minggu sehingga menghasilkan seperti tambalan-tambalan dan bisa sangat terlihat.
Hal ini bisa menutupi seluruh kulit kepala dan bahkan menyebabkan hilangnya bagian tubuh rambut. Dalam kasus ini, rambut kadang-kadang bisa tumbuh kembali tanpa pengobatan, kecuali pada kasus lain, mungkin perlu untuk mendapatkan perawatan medis.
Itulah penjelasan mengenai bagaimana stres memicu rambut rontok hingga kebotakan. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News