Siti Maryam ibu dari Nabi Isa AS merupakan wanita shalihah yang menghabiskan masa hidupnya dengan beribadah hanya kepada Allah Swt.
Womanindonesia.co.id – Dalam kesehariannya, Siti Maryam senantiasa berdoa, berdzikir, berpuasa, dan bermunajat kepada Allah SWT. Menurut Ibnu Asyrur dalam kitab At-tahrir wa al-tanwir, Siti Maryam dikenal sebagai sosok yang suci dan berakhlak mulia.
Kehidupan Siti Maryam
Kehidupan Maryam lebih berada di Rumah Allah (Baital Maqdis) yang di tempat itu, oleh Zakariya diberi tempat khusus, agar Maryam lebih terjaga dan lebih dapat mengususkan dirinya dalam beribadah kepada Allah.
Dan kesehariannya ia selalu menjaga dirinya dari yang bukan mahramnya sedangkan makanan dikirim oleh Zakaria, dan terkadang tersedia makanan-makanan langit yang Allah khususkan untuk Maryam.
Maryam di Baitul Maqdis selalu beribadah kepada Allah; banyak berdoa, berdzikir, shalat, ketika malam ia melakukan shalat malam, ketika siang tiba ia puasa dan beribadah. Ketika suatu malam karena seringnya berdiri untuk melakukan shalat, kakinya sampai pecah-pecah (tatafatharani).
Sesekali Maryam keluar untuk mengambil keperluan yang mendesak dari tempat ibadahnya, itupun dalam masa haid. Suatu seketika, Suatu ketika, Maryam pergi mengasingkan dirike sebelah timur Baitul Maqdis.
Kemudian Allah mengutus Malaikat Jibril dengan menampakkan diri seorang laki-laki dengan bentuk yang sempurna, Maryam terkejut, karena ia tidak pernah menemui laki-laki atau ditemui oleh seorang laki-laki kecuali Zakaria, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.”.
Ia minta perlindungan kepada Allah, agar tidak terjadi apa-apa dengan dirinya. Ternyata, yang datang adalah utusan Allah, untuk memberi kabar gembira. Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
Kabar itu datang, dengan keheranan Maryam luar biasa, ia tidak punya suami dan tidak pula berhubungan dengan siapapun, mana mungkin dapat melahirkan seorang anak, tapi tiadalah sesuatu yang tidak mungkin bagi Allah, “Firman Allah Ta’ala, “Dia (Jibril) berkata,“Demikanlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia….”
Setelah itu, Maryam mulai mengasingkan diri, ketempat yang sangat jauh dari keramaian manusia, sebagaimana dalam Ayat Al-Qur’an. “Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.”
Selama mengandung, Siti Maryam kerap mendapat hinaan dan fitnah dari kaum kafir. Banyak yang meragukan kesucian Siti Maryam dan menuduhnya telah berzina. Namun, fitnah tersebut terbantahkan ketika Nabi Isa AS lahir ke muka bumi. Nabi Isa diberikan mukjizat oleh Allah berupa kemampuan bicara sejak bayi. Ketika lahir, Nabi Isa berkata:
“Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia (Allah) menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” (QS. Maryam: 30-31)
Kesucian Siti Maryam begitu dijaga oleh Allah Swt. Ia menjadi perempuan yang Allah pilih untuk menjejakkan kakinya di muka bumi dan menjadi penebar kebaikan serta suri teladan bagi umat manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News