WomanIndonesia.co.id – Selama bulan ramadan susu bisa dikonsumsi saat sahur atau sebelum tidur malam, setelah shalat tarawih. Penting diingat, penyerapan susu harus dibantu dengan aktivitas fisik.
Asupan kalsium saja tanpa ditunjang olahraga berarti tidak ada umpan balik. Hentakan kaki atau tarikan ototlah yang akan membuat tulang bertambah, dengan dukungan kalsium sebagai bahan pembentuk tulang.
Dokter Timnas Sepakbola Wanita Indonesia ASIAN GAMES 2018, dr. Grace Joselini, biasa menyarankan para atlet untuk minum susu setelah olahraga, terutama setelah olahraga dengan intensitas berat.
“Susu sekarang dinyatakan sebagai post-exercise drink nomor satu,” tegasnya pada FFI MilkVersation: Kupas Tuntas Kebaikan Susu untuk Tunjang Kesehatan Tubuh, Membahas Mitos Vs Fakta Tentang Susu di Jakarta baru-baru ini.
Menurutnya, susu memenuhi lima prinsip yang harus didapatkan setelah berolahraga: re-energize, re-vitalize, re-build, re-oxygenate, dan re-hydrate.
Karbohidrat yang terkandung dalam susu cepat menggantikan (re-energize) cadangan glikogen yang terpakai saat berolahraga.
“Adapun kandungan antioksidan, vitamin dan mineral dalam susu akan merevitalisasi (re-vitalize) otot,” jelas dr. Grace.
Kandungan proteinnya akan membentuk kembali (re-build) tubuh dan otot. “Bila kita berolahraga dengan intensitas tinggi tapi kurang asupan protein, otot malah mengecil, sayang sekali,” kata dr. Grace.
Asupan zat besi bermanfaat untuk re-oxygenate otot, dan kandungan air dari susu akan membantu rehidrasi tubuh.
Ia menambahkan, berolahraga tidak harus dengan alat atau pergi ke tempat khusus. Gunakanlah meja untuk melakukan table push up atau melatih otot trisep. Atau lakukan wall squad saat membuka media sosial.
Lakukan gerakan-gerakan sederhana ini 15×3 set. “Yang penting kita aktif karena aktif itu sebenarnya mudah, dan sehat itu gampang dicapai. Kalau mau sehat harus olahraga, dan habis olahraga minum susu,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News