WomanIndonesia.co.id – Di era digital saat ini, banyak orang yang baru memulai membangun bisnisnya, karena kemudahan yang didapat dan biaya promosi yang tidak terlalu mahal. Kehadiran media sosial membantu banyak bisnis untuk mempromosikan produknya secara lebih mudah.
Bisnis dewasa ini tidak bisa hanya mengandalkan branding secara tradisional, namun, mereka harus mampu beradaptasi dengan perkembangan branding modern, yaitu dengan memanfaatkan media sosial. Media sosial sudah menjadi salah satu hal terpenting dalam menjalankan bisnis saat ini.
Media sosial dapat digunakan untuk meningkatkan awareness, menggaet audiens dalam waktu yang singkat, meningkatkan penjualan, mengembangkan kerja sama bisnis, dan yang paling penting adalah untuk mendapatkan insight pasar demi menjadi brand yang lebih baik.
Ingin tahu lebih banyak mengenai branding di media sosial? Yuk cek caranya di bawah ini!
1. Pilih media sosial yang tepat untuk brand
Kamu harus ingat bahwa setiap media sosial mempunyai karakteristiknya masing-masing yang harus dipelajari. Bukan tentang seberapa banyak media sosial yang kamu gunakan untuk mempromosikan brand kamu, namun tentang seberapa tepat dan efektifnya media sosial tersebut.
Misalnya, bisnis kamu bergerak di industri makanan dan minuman yang menyasar anak-anak dan remaja sebagai target audiens, tentunya media sosial seperti LinkedIn bukanlah platform yang pas. Itulah yang disebut dengan menentukan media sosial yang cocok untuk brand kamu.
2. Gunakan konten visual yang menarik
Media sosial sangat berkaitan dengan konten visual, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu kamu ingat dalam pembuatan konten visual, seperti warna, logo dan maskot tentunya. Dalam pemilihan warna, pastikan warna yang dipilih merepresentasikan identitas dari brand kamu, agar terlihat menarik di mata konsumen.
Logo juga menjadi hal yang penting dalam konten visual. Logo membantu brand kamu terlihat profesional, sekaligus membangun identitas yang akan menjadi pembeda dengan brand lainnya.
Selain itu, penggunaan maskot juga dapat membantu kamu dalam menciptakan konten visual. Maskot membantu untuk membangun engagement antara konsumen dan brand. Bahkan banyak maskot yang lebih terkenal daripada produknya itu sendiri.
Namun, ada beberapa hal yang harus kamu pastikan dalam menciptakan maskot, yang pertama, pastikan bahwa maskot tersebut mewakili karakteristik dan identitas brand yang kamu punya, selain itu jangan lupa untuk menciptakan maskot yang eye-catching!
Likee, sebuah platform aplikasi video memperkenalkan maskot mereka “Kiki” yang di desain secara menarik. Kiki adalah peri di dunia Likee yang membawa kehangatan serta keceriaan dengan kepribadian yang penuh antusiasme.
Kiki menggambarkan pengguna Likee yang unik dan suka mencoba hal-hal yang menarik sejalan dengan image Likee sebagai aplikasi yang menarik dan mendorong penggunanya untuk membuat konten-konten yang kreatif.
3. Gunakan bahasa sehari-hari untuk berinteraksi dengan konsumen/pengguna
Ketika berbicara mengenai media sosial, maskot dapat menjadi representatif kamu dalam berinteraksi dengan konsumen seolah-olah dia nyata. Dia dapat berkomunikasi dengan konsumen secara langsung dan berinteraksi layaknya manusia.
Seperti menjawab pertanyaan dan menyapa pengguna dengan first name mereka, serta tentunya dengan menggunakan bahasa sehari-hari, bahkan kamu juga bisa menambahkan humor ke dalamnya. Berinteraksi seperti orang sungguhan akan membuat brand kamu lebih terasa dekat dengan konsumen, sehingga mereka bisa merasa lebih terlibat dengan brand.
4. Tetap konsisten
Konsistensi adalah hal berikutnya yang harus kamu ingat untuk menciptakan branding yang baik. Mengapa? Karena membangun brand tidak terjadi dalam semalam. Konsistensi menjadi hal yang penting untuk membangun brand yang kuat dan konsisten di semua platform media sosial.
Di dalam media sosial, kamu harus konsisten dengan palet warna yang sudah ditentukan, gaya desain, bahasa, tagline, dan jadwal posting. Selain konsisten dalam memposting konten mengenai informasi produk, kamu juga harus mengeluarkan konten yang bersifat mendidik konsumen demi meningkatkan awareness serta membangun engagement dengan mereka di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News