Womanindonesia.co.id – Hari raya Idul Adha tahun ini jatuh pada tanggal 10 Juli 2022 atau tepatnya pada tanggal 10 Dzul Hijjah yang dimana ibadah ini dijalanka oleh seluruh umat islam di dunia.
Idul adha ditandai dengan puncak ibadah Haji di Mekah, Arab Saudi. Hari besar dalam Islam ini berdasarkan kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail. Hal ini ada dalam Al-Qur’an Surat As Saffat ayat 102 yang berbunyi:
“Fa lamma balaga ma’ahus-sa’ya qala ya bunayya inni ara fil-manami anni azbahuka fanzur maza tara, qala ya abatif’al ma tu’maru satajiduni in sya`allahu minas-sabirin”
Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Kemudian, Allah SWT mengganti anak Nabi Ibrahim AS dengan seekor domba untuk disembelih.
Sejak hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu daerah.
Hikmah Quran
Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”
Tradisi Idul Adha di Indonesia
Perayaan Idul Adha biasanya berlangsung selama sekitar 2 hingga 3 hari, ditandai dengan dikumandangkan nya takbir oleh umat muslim. Beberapa daerah di Indonesia pun memiliki beragam tradisi dalam menyambut perayaan hari besar yang identik dengan sapi dan kambing ini.
Seperti tradisi “Grebeg Gunungan” yang dapat kita jumpai di daerah Yogyakarta. Tradisi “Grebeg Gunungan” sudah menjadi tradisi tahunan secara turun temurun oleh keluarga kerajaan keratin.
Tradisi ini dilakukan dengan pengawalan tiga buah gunungan grebeg yang diarak dari Keraton menuju masjid oleh beberapa prajurit keraton beserta dua ekor kuda. Tiga buah gunungan tersebut akan diperebutkan warga yang hadir setelah dibacakan doa agar “grebeg gunungan” tersebut mendatangkan berkah bagi rakyat.
Tradisi unik lainnya yang dapat kita jumpai di Indonesia adalah “Mudik.” Meskipun pada umumnya masyarakat Indonesia akan mudik pada hari raya Idul Fitri, tetapi tidak menutup kemungkinan pada hari raya Idul Adha tradisi mudik tetap berlangsung. Seperti pada masyarakat Madura.
Mereka akan melakukan mudik massal saat menjelang Idul Adha. Bagi masyarakat Madura, perayaan Idul Adha jauh lebih meriah dan berkesan dibandingkan dengan perayaan Idul Fitri setiap tahunnya. Tradisi ini mewajibkan sebagian orang Madura yang merantau untuk pulang kampung halaman.
Kemudian, tradisi Meugang bagi masyarakat Acehini identik dengan memakan daging sapi atau kerbau bersama yang diolah dengan beraneka ragam masakan. Sejarah Meugang berawal pada masa kerajaan Aceh di mana daging kurban akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Sebab itu, tradisi meugang menunjukkan ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh dan sampai saat ini tetap dilestarikan untuk menyambut hari-hari besar suci umat islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News