Kejadian alergi pada anak bisa dikurangi dengan menghilangkan faktor risikonya salah satunya konsumsi serat yang baik untuk saluran cerna anak.
Womanindonesia.co.id – Saluran cerna merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh si Kecil yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, daya tahan tubuh, dan kesehatan si Kecil secara keseluruhan, sehingga menjadi sistem perlindungan terdepan sekaligus cermin kesehatan anak.
Oleh karena itu, dengan memiliki saluran cerna yang sehat maka sistem kekebalan tubuh anak akan baik dan dapat terhindar dari gangguan kesehatan, termasuk memengaruhi kejadian alergi pada anak.
Untuk mendukung optimalisasi kesehatan saluran pencernaan khususnya untuk anak di atas usia 1 tahun yang merupakan bagian dari golden period tumbuh kembang anak, dibutuhkan konsumsi serat yang cukup sebagai salah satu golden nutrition atau nutrisi penting bagi tubuh.
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) mengatakan, asupan makanan berserat tidak bisa diremehkan. Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat harian yang cukup juga dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak.
Sebab, penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi pada anak.
“Untuk itu, orangtua perlu memiliki pengetahuan yang cukup serta kejelian dalam memilih dan memberikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi anak, memiliki gizi yang seimbang serta juga kaya kandungan serat agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya alergi pada anak,” kata dr. Endah dalam kegiatan edukasi ‘Bicara Gizi’ dengan topik ‘Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak’ secara virtual, Selasa (23/08).
Penting bagi si Kecil mengkonsumsi serat dalam jumlah cukup sesuai angka kecukupan gizi (AKG) yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur. Namun, konsumsi makanan berserat pada anak-anak masih harus terus didorong karena masih belum menjadi perhatian banyak orang tua di Indonesia.
Kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian. Dari data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun masih kurang konsumsi serat.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak kekurangan asupan serat, dimana rata-rata anak Indonesia usia 1-3 tahun hanya memenuhi ¼ (seperempat) atau rata-rata 4,7 gram per hari dari total kebutuhan hariannya. Jumlah ini masih jauh di bawah AKG yang direkomendasikan, yaitu 19 gram serat setiap harinya.
Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi para orangtua di Indonesia agar dapat membangun kebiasaan makan serat pada anak sedini mungkin. Dengan mulai memperkenalkan makanan serat secara terus menerus sejak dini, maka diharapkan kebiasaan yang baik ini dapat terus berlanjut hingga dewasa.
“Dengan mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan anak, seperti memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi, dan bermanfaat bagi mikrobiota di dalam saluran cerna yang akan membuat nutrisi makanan terserap dengan optimal,” kata dr. Endah.
Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian alergi pada anak. Bagi anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang tidak mengalami alergi.
“Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orangtua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” jelas dr. Endah.
Alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak. Dari berbagai faktor pemicu, makanan merupakan salah satu masalah pemicu alergi yang sering dialami oleh anak.
Sekitar 10% anak pada satu tahun pertama mengalami reaksi alergi terhadap makanan yang diberikan. Alergi makanan secara signifikan mempengaruhi tumbuh kembang dan kualitas hidup.
Selain mempengaruhi kesehatan dan fisik anak, alergi makanan juga dapat mempengaruhi kualitas hidup anak seperti terbatasnya pemilihan makanan di luar rumah dan di sekolah, kecemasan timbulnya reaksi alergi jika tidak sengaja mengkonsumsi makanan tersebut, serta berisiko mengalami bullying di sekolah.
Corporate Communication Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, sebagai perusahaan yang memiliki komitmen mendukung pemenuhan gizi seimbang pada anak, Danone tidak hanya menyediakan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak, termasuk rangkaian produk dengan nutrisi tepat tinggi serat, namun juga secara berkesinambungan memberikan edukasi mengenai gizi.
“Hal ini kami lakukan untuk memastikan bahwa kehadiran kami dapat memberikan dampak kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat dunia dan khususnya untuk Indonesia,” ujarnya.
Ia percaya bahwa kehebatan seorang anak perlu dibangun sejak masa golden period-nya dengan memberikan dukungan golden nutrition atau nutrisi tepat termasuk asupan serat, serta golden simulation atau simulasi tepat, sehingga dapat mendukung kesehatan holistik dan tumbuh kembang optimal si Kecil, termasuk bagi anak dengan kondisi alergi.
“Melalui berbagai inisaitf dan inovasi yang kami lakukan, diharapkan akan semakin banyak anak Indonesia yang dapat tumbuh menjadi Anak Hebat yakni anak yang cerdas emosi, cerdas sosial, cerdas intelektual, serta sehat fisik,” tutup Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News