Womanindonesia.co.id – Junk food atau makanan cepat saji adalah makanan dengan nilai gizi yang sangat rendah, kadang disebut kaya ‘kalori kosong’.
Namun hampir setiap orang menyukainya tanpa memperdulikan kandungan yang ada di dalam junk food, karena Junkfood atau makanan cepat saji adalah makanan yang sering kita jumpai. Rasanya yang enak dan mudah didapatkan menjadi salah satu dari daya tarik junk food.
Hampir sebagian orang menikmatinya junk food di waktu Sarapan. Padahal diwaktu sarapan sangat penting untuk Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan gizi.
Nah, simak yang perlu Anda ketahui jika menikmati sarapan dengan junk food berikut ini:
Menurut Shiu, kandungan karbohidrat sederhana di dalam makanan manis akan diserap lebih cepat oleh tubuh dibandingkan jenis karbohidrat kompleks. Akibatnya, meski sudah sarapan, Anda akan lekas merasa lapar kembali. Nilai IG yang tinggi dalam junk food juga bisa membuat kadar gula darah melesat tinggi namun merosot drastis dalam waktu cepat.
Bukan hanya itu, makanan beku siap saji juga sering kali mengandung garam dan pengawet dalam jumlah tinggi, namun tidak mengandung vitamin dan serat yang diperlukan tubuh. Terlalu sering makan junk food dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes, kolesterol tinggi, gangguan ginjal, dan hati.
Obesitas
WHO menyatakan penyebab utama obesitas adalah ketika ada ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan jumlah yang dikeluarkan sebagai energi. Junk food berkalori tinggi, tanpa memberikan banyak mineral, vitamin atau nutrisi.
Kelebihan konsumsi lemak trans yang ditemukan dalam makanan yang digoreng dan diolah dapat mengirim sinyal campuran ke otak yang membuat sulit untuk memproses rasa kenyang. Akibatnya, seseorang yang mengonsumsi junk food cenderung makan lebih banyak dan mudah lapar.
Demensia
Sebuah studi yang dilakukan di Brown University menunjukkan bahwa terlalu banyak makanan berlemak dan permen dapat secara substansial meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Dengan kadar insulin yang lebih tinggi, otak berhenti merespons hormon ini dan menjadi resisten terhadapnya. Ini dapat membatasi kemampuan untuk berpikir dan mengingat sehingga meningkatkan risiko demensia.
Stroke
Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan oksigen dan nutrisi tidak tercukupi. Stroke dapat disebabkan oleh arteri yang tersumbat (stroke iskemik) atau kebocoran atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Salah satu penyebab stroke adalah obesitas akibat sering mengonsumsi junk food.
Hipertensi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, secara langsung terkait dengan asupan natrium yang berlebihan. Banyak makanan cepat saji mengandung natrium yang berasal dari garam yang digunakan dalam bumbu. Burger, taco, kentang goreng, dan bahkan pai buah panas memiliki kandungan natrium yang tinggi. Hipertensi meningkatkan perkembangan aterosklerosis dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Depresi
Perubahan hormonal juga dipengaruhi oleh junk food. Terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap perubahan suasana hati dan perubahan perilaku. Karena mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%. Diet yang sehat akan sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormonal.
Selain itu, kandungan dalam makanan cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu terjadinya sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa makan makanan yang dipanggang seperti donat, croissant, kue, serta makanan cepat saji seperti pizza, hamburger, dan hot dog bisa menyebabkan depresi. Orang yang makan makanan cepat saji, 51 persen lebih mungkin terkena depresi dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak ada makanan cepat saji.
Kelelahan
Junk food tidak memiliki jumlah nutrisi penting yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari semua sistem dalam tubuh seperti protein dan vitamin. Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas, namun ia gagal dalam memberikan asupan energi instan.
Dampaknya tubuh terasa lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Junk food dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.
Itulah beberapa bahaya sering mengonsumsi junk food di pagi hari. Yuk, mulailah hidup sehat dengan sarapan yang kaya nutrisi dan jangan lupa rutin berolahraga agar selalu bugar.
sumber: WHO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News