Putri Handayani sudah menuntaskan “8 Peaks Expedition” yang merupakan pelatihan mountaineering di Pegunungan Monte Rosa, Swiss, pada 22-29 Juli 2023, sebagai persiapan untuk mendaki Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl), gunung tertinggi di benua Antartika.

Womanindonesia.co.id – Setelah berhasil menyelesaikan 8 Peaks Expedition di jajaran Pegunungan Monte Rosa Massif, Swiss, pada akhir Juli lalu, Putri Handayani telah segera memulai Polar 8 Training Expedition (Pelatihan Jelajah Kutub) dalam waktu dekat (23-28 Oktober 2023) di Chamonix, Perancis.

Ekspedisi ini menjadi bagian dari persiapan Putri Handayani untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.

Setelah Polar 8 Training Expedition berakhir nanti, Putri Handayani akan menghadapi the ultimate challenge, yaitu Ekspedisi Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di benua Antartika, dan Penjelajahan Kutub Selatan, keduanya akan dilaksanakan di bulan Desember 2023 mendatang.

Jika Putri berhasil menyelesaikan semua tantangan ini, dia akan menjadi orang Indonesia dan perempuan Asia Tenggara pertama yang meraih gelar The Explorer’s Grand Slam.

Berakhirnya 8 Peaks Expedition dijelaskan dengan suksesnya Putri menapaki 8 puncak di jajaran Pegunungan Monte Rosa, termasuk puncak-puncak seperti Castor, Schwarzhorn, Ludwigshohe, Parrotspitze, Signalkuppe, Zumsteinpitze, Balmenhorn, dan Vincent Pyramid, pada hari terakhir pendakian tanggal 29 Juli 2023.

Pelatihan fase pertama yang diselenggarakan sebagai ekspedisi tersebut memakan waktu seminggu selama 22-29 Juli 2023. Tujuannya adalah mengibarkan bendera merah Putri Handayani di 8 puncak di jajaran Pegunungan Monte Rosa, yang memiliki kemiripan dengan Gunung Vinson Massif di Antartika. Putri mengatakan bahwa ketinggian, medan, variasi pilihan puncak, dan aksesibilitas adalah pertimbangan utama.

Tantangan selanjutnya adalah pelatihan penjelajahan kutub atau Polar 8 Training Expedition. Putri akan melatih berbagai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam mengeksplorasi Kutub Selatan.

Hal ini termasuk penggunaan ski dan menarik sled di atas salju, berkemah dalam kondisi dingin yang ekstrem, teknik navigasi melewati jurang dan celah di padang salju, serta sistem penyelamatan di gletser. Rangkaian pelatihan ini akan dimulai pada tanggal 23 Oktober mendatang.

Sejumlah pihak termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI), produsen alat aktivitas luar ruang buatan dalam negeri, Eiger Adventure, dan National Geographic Indonesia, telah memberikan dukungan kepada Putri dalam misinya yang luar biasa ini.

Sebagai inisiator platform ‘Jelajah Putri,’ Putri berharap bahwa kegiatannya di media sosial dapat menginspirasi wanita Indonesia untuk bekerja, bertualang, dan mengekspresikan diri tanpa terbatasi oleh bias gender.

Putri percaya bahwa konsistensi adalah kunci untuk meraih prestasi luar biasa, dan dia tidak perlu menjadi yang tercepat atau yang terkuat.

Pesan yang ingin dia sampaikan lewat misi ini adalah bahwa kebiasaan konsisten dapat menghasilkan pencapaian yang luar biasa. Dia bukanlah yang tercepat atau yang terkuat, tetapi dia telah mampu menjaga konsistensi.

Untuk mencapai gelar The Explorer’s Grand Slam, Putri masih harus menjelajahi Kutub Utara dan mendaki Gunung Everest (8.848 mdpl), yang merupakan gunung tertinggi di dunia, pada tahun 2024.

Tentunya, Putri tidak menjalani misinya seorang diri. Dia mendapat dukungan dari berbagai perhimpunan yang beranggotakan mahasiswa hingga lulusan Universitas Indonesia, termasuk Ikatan Alumni UI (ILUNI UI), Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI), Kamuka Parwata Fakultas Teknik UI (KAPA FTUI), dan Yayasan KAPA FTUI.

Setelah melewati berbagai perjuangan dan persiapan, Putri Handayani semakin dekat dengan pencapaian The Explorer’s Grand Slam, yang akan menjadi prestasi luar biasa dalam eksplorasi alam bebas dan petualangan dunia.

Semua mata akan tertuju pada perjalanan Putri menuju Kutub Selatan dan Gunung Everest. Kita patut bangga atas semangat dan tekadnya dalam meraih impian ini.