WomanIndonesia.co.id – Meluasnya covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan-China ini mendorong pemerintah mengeluarkan beberapa imbauan kepada publik, seperti seruan gerakan Work From Home (WFH), pembelajaran dari rumah (LFH) atau TFH (Teach From Home), belajar di rumah (Home Learning or Study At Home (SAH), yang dilaksanakan oleh hampir seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Dari sekian banyak metode pembelajaran yang di guakan hanya metode daring yang tepat pada situasi saat ini.
Namun, bagi anak sekolah belajar dengan metode daring tentu mempunyai Plus minus tersendiri.
Simak plus minus belajar daring bagi anak sekolah berikut ini:
Plus (kelebihan)
- Waktu belajar lebih singkat
Dengan mudahnya mengakses materi pembelajaran atau mengikuti video tatap muka, maka para pelajar memiliki waktu yang lebih cepat untuk belajar, apalagi belajarnya hanya di rumah, sehingga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke kampus atau sekolah seperti biasa. Selain itu, para pelajar tidak memerlukan waktu lagi untuk menunggu pengajar yang kadang datangnya “ngaret” sehingga memerlukan banyak waktu yang terbuang.
- Pendidikan Indonesia lebih maju
Dengan adanya sistem belajar seperti ini setidaknya pendidikan Indonesia lebih maju walaupun sedikit. Salah satu kemajuannya, yaitu pendidikan Indonesia sudah bisa memanfaatkan teknologi yang ada dan cara belajar pendidikan di Indonesia lebih bervariatif dengan adanya belajar online.
- Siswa bisa mengembangkan diri
Belajar online yang tidak memakan waktu banyak dapat membuat pelajar bisa mengembangkan diri pada hal lain, seperti membaca, menulis atau menggambar. Dengan begitu para pelajar tidak hanya sekadar belajar saja, atau mencari ilmu saja, tapi bisa mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.
Minus (kekurangan)
- Tidak semua siswa dibekali dengan gawai pribadi.
Banyak dari mereka yang masih memakai perangkat milik orang tuanya untuk pembelajaran daring. Sedangkan orang tuanya bekerja dari pagi hingga sore. Ini mengakibatkan siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran daring.
- Kurangnya interaksi antara guru dan siswa
Metode pembelajaran daring yang bersifat satu arah membuat kurangnya interaksi antara guru dan siswa, sehingga guru kesulitan mengontrol siswanya.
- Tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan si siswa membuat ada saja yang tertinggal dalam memahami materi yang diberikan.
- Kurangnya pengawasan dari guru
Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat siswa kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses, beberapa siswa cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses pembelajaran daring menjadi terarah dan mencapai tujuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News