Womanindonesia.co.id – Setiap orang memiliki minyak di kulitnya. Di bawah setiap pori-pori Anda adalah kelenjar sebaceous yang menghasilkan minyak alami yang disebut sebum. Sebum membantu menjaga kulit Anda terhidrasi dan sehat.
Namun, pada beberapa orang, kelenjar sebaceous dapat menghasilkan terlalu banyak minyak sehingga wajah berminyak.
Tanda bahwa kulit wajah Anda berminyak apabila kulit Anda terus-menerus terlihat berkilau, dan sering memakai blotting untuk menyerap minyak di wajah. Bahkan, beberapa jam setelah dibersihkan wajah kian berminyak.
Orang yang memiliki jenis kulit berminyak biasanya mudah berjerawat karena sebum bercampur dengan sel-sel kulit mati dan menyumbat di pori-pori.
Penyebab Kulit Wajah Berminyak
Adapun penyebab kulit berminyak antara lain faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Meskipun Anda belum tentu bisa menghilangkan kulit berminyak, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk membuat kulit Anda tidak terlalu berminyak. Kuncinya adalah mengidentifikasi satu atau lebih dari tujuh penyebab mendasar kulit wajah berminyak.
1. Genetika
Jika ibu atau ayah Anda memiliki kulit berminyak, kemungkinan Anda mewarisi sifat tersebut. Kulit berminyak dapat diturunkan melalui gen Anda, karena memiliki kelenjar sebaceous yang lebih besar yang menghasilkan minyak berlebih adalah atribut turun-temurun yang dapat diturunkan dari silsilah keluarga.
2. Lingkungan
Kelembaban dan cuaca panas cenderung merangsang sekresi sebum, yang menyebabkan lebih banyak minyak pada kulit. Sebaliknya, di iklim kering atau dingin, kulit bisa mengering, menyebabkan kelenjar minyak bekerja berlebihan untuk mengimbanginya.
3. Pencucian Berlebihan
Jika kulit Anda terlihat berkilau, hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah mencuci muka secara berlebihan menggunakan produk yang keras. Menggosok terlalu keras dengan waslap, alat abrasif lainnya atau dengan eksfoliator kasar akan menghilangkan kelembapan kulit, menyebabkan kelenjar memproduksi minyak secara berlebihan itulah mengapa pembersihan yang lembut sangat penting.
4. Pengobatan
Kontrasepsi oral dan obat pengganti hormon dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak, dan mendapatkan kulit berminyak adalah salah satu kemungkinan efek samping yang terkait dengan penggunaan steroid jenis tertentu. Banyak obat juga dapat menyebabkan dehidrasi yang menyebabkan produksi minyak berlebih.
5. Kosmetik
Penting untuk selalu menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit Anda, berkualitas tinggi dan diberi label bebas minyak atau nonkomedogenik. Misalnya, jika Anda menggunakan produk untuk kulit kombinasi atau kulit kering padahal jenis kulit Anda sebenarnya berminyak, Anda bisa mengeringkan wajah, menyebabkan produksi minyak lebih banyak, atau menggunakan produk yang terlalu berminyak. Kosmetik berkualitas buruk cenderung lebih keras, merusak kulit dan membuat kelenjar sebaceous memompa lebih banyak minyak.
6. Perubahan Hormon
Hormon dan kulit berminyak tampaknya berjalan beriringan. Androgen adalah hormon yang paling bertanggung jawab untuk produksi minyak, dan kadang-kadang dapat berfluktuasi, merangsang peningkatan produksi sebum. Ini sering terjadi selama masa pubertas, tepat sebelum menstruasi, selama kehamilan dan selama menopause. Stres dan penyakit juga dapat memicu pelepasan hormon ekstra, dan dengan hormon-hormon itu muncul lebih banyak minyak.
7. Diet yang buruk
Mungkin sulit untuk tidak menikmati makanan yang mengandung gula, karbohidrat olahan, dan produk susu. Namun berhati-hatilah meskipun makanan ini lezat, mengonsumsinya terlalu sering dapat menyebabkan produksi sebum yang terlalu aktif dan kilau berminyak yang menyertainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News