WomanIndonesia.co.id – Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak semakin tinggi. Satu studi mengungkapkan, sebanyak 74,7% masyarakat mengaku masih menempatkan pendidikan sebagai prioritas pengeluaran utama meski di tengah pandemi.
Namun sayangnya, hanya sedikit orang tua yang memiliki perencanaan finansial. Terbukti dari survei lainnya yang memperlihatkan baru 25% masyarakat yang mempersiapkan perlindungan untuk dana pendidikan anak.
Biaya Pendidikan Naik
Faktanya, kenaikan biaya pendidikan, terutama pendidikan tinggi, terus terjadi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi dari sektor pendidikan mencapai 3,81% pada 2019. Sedangkan rata-rata kenaikan uang pangkal pendidikan mencapai 10-15% per tahunnya.
“Membekali anak dengan pendidikan yang memadai menjadi penentu bagi lahirnya sumber daya manusia berkualitas. Menyediakan akses ke pendidikan seharusnya tidak hanya menjadi ambisi, namun juga menjadi tanggung jawab setiap orang tua.” kata President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch dalam peluncuran virtual PRUCerah Kamis (8/7).
Persaingan Ketat
Pegiat Pendidikan dan Ketua Jaringan Semua Murid Semua Guru, Ivan Ahda turut menekankan pentingnya peranan orang tua untuk menyediakan akses ke pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan akan makin ketat dan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi akan diperlukan.
Selain bekal pendidikan formal, generasi mendatang harus mampu memiliki fleksibilitas kognitif, berpikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, dan bekerja sama dengan orang lain. Yang semuanya bisa berkembang dan terbentuk selama di pendidikan tinggi.
“Dengan makin kompleksnya kebutuhan di masa depan, orang tua harus mempersiapkan masa depan anak dari berbagai sisi. Mulai dari pendidikan formal hingga pelatihan soft-skill,” kata Ivan.
Asuransi Pendidikan Syariah
Meski kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan cukup tinggi, namun para orang tua masih enggan menggunakan asuransi pendidikan. Keengganan orang tua mengikuti asuransi pendidikan disebabkan berbagai alasan, salah satunya minimnya pengetahuan mereka terkait keuntungan menggunakan asuransi.
Melihat betapa pentingnya asuransi pendidikan bagi anak, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) kembali berinovasi dengan meluncurkan solusi Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah (PRUCerah). PRUCerah merupakan asuransi jiwa tradisional berbasis Syariah pertama di industri asuransi jiwa Indonesia. Produk ini menawarkan manfaat dana pendidikan bulanan dan tambahan dana pendidikan.
“Inovasi PRUCerah merupakan produk asuransi jiwa. Diharapkan dapat membantu memastikan bahwa perjalanan panjang orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak terus terlindungi secara optimal dari berbagai risiko,” katanya.
“Inovasi ini juga merupakan wujud keseriusan kami dalam mendukung kemajuan sektor edukasi yang telah menjadi prioritas perusahaan sejak lama. Dan bahkan menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment Prudential Indonesia,” sambung Jens.
– Keuntungan Lebih
Managing Director for Customer Solution & Delight Prudential Indonesia, Himawan Purnama menjelaskan, strategi komprehensif yang dapat mengantisipasi risiko biaya serta proteksi dibutuhkan. Karena pandemi membuktikan bahwa beragam risiko kehidupan berpotensi menghambat atau menghentikan keberlangsungan pendidikan tinggi anak.
“Kami yakin PRUCerah dapat menjadi jawaban dengan manfaat perlindungannya yang beragam, mulai dari manfaat dana pendidikan hingga manfaat bebas kontribusi. Termasuk yang disebabkan oleh kondisi kritis; manfaat unggulan yang tidak dimiliki produk sejenisnya,” kata Himawan.
– Rencana Pendidikan untuk Anak 1 – 18 Tahun
PRUCerah ditujukan bagi orang tua berusia 19-55 tahun yang sedang mempersiapkan pendidikan anak mereka (usia 1-18 tahun) dengan pilihan masa pembayaran kontribusi yang fleksibel yaitu selama 5 tahun atau hingga anak mencapai jenjang pendidikan tinggi.
PRUCerah tidak hanya menawarkan manfaat dana pendidikan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk pendidikan tinggi, namun juga memberikan manfaat bebas kontribusi ketika orang tua meninggal dunia, menderita cacat total dan tetap atau kondisi kritis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News