WomanIndonesia.co.id – Penyakit kanker memang masih menjadi momok bagi masalah kesehatan karena pengobatan yang mahal dan memerlukan waktu yang panjang. Namun, tidak menjamin kesembuhan.
Bahkan ketika sudah sembuh pun masih ada kemungkinan kanker muncul kembali atau bisa juga terjadi komplikasi. Terkena kanker tulang dapat memengaruhi psikologi pasien, misalnya akibat amputasi yang mengggangu aktivitas sehari-hari, dan nantinya menjadi tidak mandiri.
Dokter Spesialis Bedah Tulang, Konsultan Panggul & Lutut OMNI Hospital Alam Sutera dr. Moch. Nagieb, MD, SpOT (K) mengatakan bahwa ada efek samping dari kemoterapi, seperti mual, muntah, rambut rontok, dll.
Oleh karenanya, ia menyarankan dukungan dari banyak pihak, seperti tim dokter, keluarga, dan lingkungan.
“Selain berpengaruh pada keluarga pasien, akibat dari penyakit kanker termasuk kanker tulang juga akan berpengaruh pada keluarga, seperti tekanan finansial karena biaya pengobatan yang cukup mahal, dan terganggunya rencana lainnya,” kata dr. Nagieb di Jakarta baru-baru ini.
Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat mengatakan, pengobatan kanker membutuhkan biaya yang tinggi dan membutukan perawatan kesehatan yang berkualitas. Tentunya keluarga pasien ingin anggota keluarganya yang dalam proses penyembuhan bisa mendapatkan kenyamanan.
Belum termasuk pasca penyembuhan membutukan fasilitas yang aman dan memudahkan pasien beraktivitas.
Jika hal-hal tersebut ingin kita penuhi tentu harus ada yang dikorbankan, seperti menunda rencana untuk liburan, membeli properti, melanjutkan pendidikan, dan lain sebagainya karena fokus keluarga saat itu adalah kesembuhan dari anggota keluarga.
“Mengorbankan kebutuhan atau rencana lain memang kerap terjadi ketika hal tak terduga seperti sakit dan harus rawat inap apalagi semacam kanker akan tetapi, tertundanya rencana penting seperti melanjutkan pendidikan akan berdampak pada tahapan kehidupan selanjutnya,” jelas Eko.
Untuk itu, keluarga Indonesia haruslah dapat mengatur pendapatan yang dimiliki, yaitu tidak hanya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari tetapi juga menyiapkan sejumlah anggaran jauh-jauh hari untuk biaya kesehatan jauh sebelum penyakit datang,” kata Eko.
Menurut ia, salah satu cara memaksimalkan pendapatan agar dapat memenuhi biaya kesehatan adalah dengan memiliki asuransi.
“Dengan memiliki asuransi, seperti asuransi kesehatan sama artinya melindungi pendapatan masa sekarang dan melindungi persiapan masa depan dari kemungkinan terjadinya potensi krisis keuangan karena harus membayar biaya rumah sakit yang mahal,” tambahnya.
Klaim Kesehatan untuk Kanker Tulang
Manager Medical Underwriter Sequis, dr. Fridolin Seto Pandu, penyakit kanker termasuk kanker tulang dapat dilindungi oleh asuransi penyakit kritis selama diagnosis dikeluarkan oleh dokter spesialis.
“Bahwa dari pemeriksaan histologis pasien positif mengidap tumor ganas yang ditandai dengan pertumbuhan tidak terkendali dari sel-sel ganas dan telah menginvasi jaringan,” kata dr. Seto.
Hingga akhir tahun 2018, Sequis telah membayarkan sejumlah klaim kesehatan untuk penyakit tulang pada tahun 2018 sejumlah Rp175.028.143,02 untuk tujuh kasus dengan cara cashless dan Rp32.265.748,00 untuk delapan kasus dengan cara reimbursment.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News