Pasangan temperamental sangat mudah marah dan meledak-ledak meskipun masalah sepele.
Womanindonesia.co.id – Setiap pasangan memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. Mungkin sebagian pasangan berusaha saling memahami dan menerima satu sama lain, namun beberapa pasangan mempertahankan egonya.
Lantas, ketika Anda memiliki pasangan yang temperamental apa yang akan Anda lakukan meninggalkannya atau mempertahankannya? Simak penjelasan berikut ini.
Pasangan Temperamental Ditinggalkan atau Dipertahankan?
Orang yang memiliki temperamen mudah marah dikenal sebagai orang yang tempramental. Sifat pemarah atau temperamental yaitu kondisi di mana amarah seseorang sering meningkat dengan cepat, baik itu masalah sepele yang dihadapi atau tidak.
Pembawaan seseorang yang tempramental bisa terbentuk karena pengaruh genetik, pola asuh sejak kecil, gaya hidup yang dijalani, kondisi lingkungan, jenis kepribadian tertentu, dan juga status kesehatan secara umum.
Terkadang, meluapkan emosi ini perlu untuk membuat hati terasa lega dan untuk menjernihkan masalah yang ada agar tidak disimpan berlama-lama.
Namun bisa juga, emosi yang terlalu meluap-luap berkaitan dengan suatu gangguan kejiwaan, contohnya gangguan kepribadian, gangguan bipolar, gangguan siklotimik, dan sebagainya. Meski tidak selalu berbahaya, hal ini jelas bisa membuat orang di sekitar merasa tidak nyaman.
Terkait hubungan Anda dengan pasangan Anda, jika memang Anda merasa sudah berusaha sabar untuk mempertahankannya, namun respons yang Anda dapat justru sebaliknya, mungkin ini saatnya Anda berpikir obyektif. Ingat-ingat pengalaman yang selama ini Anda jalani bersamanya, timbang-timbang mana yang lebih banyak, apakah kebaikannya, atau keburukannya.
Jika Anda merasa lebih baik mengakhiri hubungan tersebut, tidak perlu ragu melakukannya selagi belum terjalin ikatan yang lebih serius. Pahamilah, bahwa tidak ada yang bisa mengubah pembawaan dan sikap seseorang kecuali jika niatan itu datang dari dirinya sendiri.
Sebaliknya, jika Anda merasa bisa mengendalikannya dan masih ingin bertahan dengan hubungan tersebut, maka yang Anda perlu lakukan yakni:
- Jalin komunikasi yang baik dengan pasangan Anda
- Hubungi orang terdekatnya untuk mendapat akses berkomunikasi dengan pasangan Anda, beri tahu juga pada mereka akan perilaku pasangan Anda yang dirasa perlu untuk diperbaiki.
- Berdiskusi secara dewasa, fokus mencari solusi atas masalah yang Anda berdua hadapi
- Hindari kebiasaan saling menyalahkan, mengungkit-ngungkit, atau merasa diri paling benar, paling hebat
- Jangan segan meminta maaf terlebih dulu
- Kemukakan padanya dengan cara yang baik apa-apa yang menurut Anda perludiperbaiki darinya, sehingga ia mengerti dan mau berupaya mengubahnya
- Jangan segan ajak ia bersama-sama berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News