Womanindonesia.co.id – Paleta Wey membuktikan bahwa cita rasa buah-buahan Indonesia mampu memberikan kenikmatan tak tertandingi. Sejak didirikan pada bulan April 2015 di Bali, es krim ini sudah menyebar dengan luas ke berbagai kota besar di Tanah Air dan menghadirkan citarasa buah lokal yang menggoda.
Anda bisa menemukan Paletas Wey di berbagai kota, seperti Bandung, Jabodetabek, Malang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Solo, Surabaya, Tegal, Yogyakarta, dan lainnya.
Liza Deubez, pendiri Paletas Wey, memiliki tekad menyajikan es krim buah asli Indonesia yang tak hanya enak tetapi juga sehat untuk semua orang. “Saya tertarik membuat es krim buah Indonesia sebagai pilihan lezat dan sehat bagi semua orang,” ujarnya dengan penuh semangat.
Pada awalnya, kesulitan mencari es krim rendah gula di pasaran memotivasi Liza untuk menciptakan produk ini. Mengolah buah-buahan segar dari pasar tradisional menjadi langkah pertama yang disambut hangat oleh masyarakat.
Keberhasilan empat varian rasa Fruity, seperti Watermelon Lime, Strawberry Lime, Soursop Tamarillo, dan Durian, menjadi favorit banyak orang.
Meskipun memulai usahanya di sebuah toko kecil di Mertanadi Bali, Liza mengatakan, “Es krim yang saya tahu sejak kecil adalah es krim sehat seperti ini. Dengan sedikit gula, tanpa tambahan pemanis buatan, dan tetap memberikan rasa buah yang asli.”
Bagi Liza, Paletas Wey bukan sekadar pencuci mulut biasa, melainkan juga simbol kebahagiaan dalam momen kehidupan. Es krim ini cocok dinikmati dalam berbagai acara, seperti ulang tahun dan pertemuan kantor, dan dapat dihidangkan bersamaan dengan berbagai jenis minuman.
Meski sibuk mengelola Paletas Wey, Liza tetap aktif memberikan wawasan tentang pembuatan es krim sehat dan berbagi pengalaman bisnisnya, terutama kepada komunitas perempuan.
Mari bergabung dan nikmati kesegaran atau kesenangan dari es krim buah asli Indonesia dari Paletas Wey, serta menjadi bagian dari perjalanan kami dalam mendukung gaya hidup sehat dan membanggakan kekayaan alam Indonesia!
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan tenaga kerja lokal dan menghargai kearifan lokal. Semua bahan baku kami diambil langsung dari para petani lokal, dengan menjaga keberlanjutan dan sirkulasi dalam rantai pasokan kami,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News