Istilah ngabuburit pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ini merupakan tradi atau kegiatan yang dilakukan ketika menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa di bulan Ramadan di Indonesia.
Womanindonesia.co.id – Ngabuburit atau tradisi menunggu berpuasa puasa ini biasanya diisi dengan beberapa kegiatan seperti berburu takjil, melakukan kegiatan sosial, berolahraga, berkumpul bersama teman maupun keluarga. Namun, ngabuburit di berbagai daerah di Indonesia tentunya berbeda. Nah, maka dari itu mari kita mengenal ngabuburit ciri khas di berbagai daerah di Indonesia berikut ini.
Ngabuburit di 7 Daerah Indonesia
1. Kumbohan
Kumbohan adalah tradisi menunggu bedug buka puasa yang bisa ditemukan di Lamongan. Menunggu waktu berbuka puasa di sore hari, masyarakat Lamongan akan melakukan Kumbohan atau kegiatan berburu ikan di Sungai Bengawan Solo.
Pada saat sore hari, permukaan air sungai memang akan surut sehingga mempermudah masyarakat untuk menangkap ikan. Tak cuma membunuh waktu saat beribadah puasa, ikan-ikan ini tentu juga bisa dijadikan hidangan lezat untuk berbuka puasa.
2. Bermain Luwak
Tradisi menunggu waktu berbuka puasa unik selanjutnya digagas oleh sebuah komunitas pecinta hewan luwak di Jombang. Sembari menunggu waltu berbuka puasa, mereka akan membawa dan memainkan luwak di depan Stasiun Jombang. Kegiatan itu menarik banyak perhatian masyarakat sekitar dan akhirnya menjadi tradisi unik yang digelar hingga sekarang.
3. Balap perahu layar
Tradisi ngabuburit unik selanjutnya bisa kita jumpai di sekiar Pantai Kenjeran, Surabaya. Masyarakat di sana menghabiskan waktu ngabuburit dengan balap perahu layar mini. Uniknya, perahu layar mini tersebut dihiasi dengan beragam tulisan lucu dan warna-warni.
4. Tradisi Bleguran
Pada era tahun 70-an, di Jakarta ada tradisi ngabuburit Bleguran. Kegiatan ini cukup populer di saat itu. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, anak-anak, remaja akan membuat bambu meriam tradisional. Meski tidak menghasilkan ledakan yang berbahaya, suara dari meriam bambu tradisional ini sangatlah besar.
5. Menerbangkan Layangan Hias
Menerbangkan layangan hias merupakan salah satu tradisi di bulan puasa asal Majalengka. Bagi masyarakat Majalengka, menerbangkan layangan hias sudah menjadi tradisi turun menurun. Sore hari juga merupakan waktu yang tepat untuk menerbangkan layangan.
Karena matahari sudah tidak terik lagi, karena itu menerbangkan layangan hias merupakan salah satu tradisi ngabuburit unik di Nusantara.
6. Asmara Subuh
Jangan buru-buru mengira bahwa tradisi ini berhubungan dengan cari jodoh. Sesungguhnya, Asmara Subuh adalah tradisi yang dilakukan warga Palembang dengan membakar sejumlah petasan di sepanjang Jembatan Ampera.
Tak ada sumber pasti yang menyebutkan asal-usul nama tradisi yang dilakukan pada hari pertama Ramadan ini, begitu pula kapan pertama kali tradisi ini ada. Selain di Jembatan Ampera, Asmara Subuh juga dilakukan di sejumlah tempat di Palembang, salah satunya di pelataran Benteng Kuto.
7. Panjat tebing
Satu lagi tradisi ngabuburit unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat Madiun. Tak hanya menonton kereta api, banyak juga masyarakat Madiun yang berkumpul untuk bermain panjang tebing. Tradisi ini dilakukan di Stadion Wilis pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa.
Itulah beberapa kebiasaan ngabuburit di berbagai daerah di Indonesia yang telah kami rangkum untuk Anda. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News