WomanIndonesia.co.id – Bayangkan segarnya tubuh setelah mandi, kemudian bertabur aroma bedak bayi. Untuk kebutuhan Work From Home (WFH) pasti sudah cukup buat naikin mood.
“Benefit bedak bayi sebetulnya bukan sebatas untuk bayi saja. Orang dewasa pun mendapatkan manfaat serupa, misalnya mood yang lebih baik,” jelas Dr. Haryono Hartono, PhD, Head of Research and Development, APAC PZ Cussons dalam acara Virtual Launching Cussons Baby Powder, Selasa (15/12).
Cusson Baby Powder baru saja meluncurkan tiga varian wangi baru dengan teknologi Moodscent, yaitu Sakura untuk memunculkan perasaan ‘love’ atau rasa nyaman, Vanila untuk relaksasi, dan Mixed Berry yang bisa membantu lebih ceria.
“Teknologi Moodscent telah terbukti melalui sebuah metode analisis yang melakukan pembuktian korelasi antara suasana hati dengan aroma atau wewangian tertentu.” jelas Haryono.
Mood yang baik akan meningkatkan semangat dan meminimalisir rasa depresi yang jarang disadari akibat terlalu lama beraktivitas di dalam rumah. Penggunaan bedak bayi dengan wewangian yang lembut diyakini merangsang kerja saraf otak lebih positif.
“Impact Moodscent ini ke sensory brain, ketika ia mengeluarkan hormon happy dan anti stres. Efek ini sama pada bayi dan dewasa,” jelas Dr Haryono.
Dengan begitu, bedak bayi merupakan produk toiletries yang bisa digunakan seluruh anggota keluarga. Bedak bayi juga mudah didapat, serta ramah di kantong sehingga bisa jadi salah satu pilihan mood booster selama PSBB dan di rumah saja. Ingat, suasana hati yang gembira merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
“Pada bayi dan anak-anak, hindari penggunaan bedak di area genital serta wajah. Tuang dulu di tangan lalu diusapkan perlahan, jangan langsung ditabur ke tubuh bayi,” kata Dr. Haryono mengingatkan.
Lebih jauh, Profesor Francis McGlone, Professor of Neuroscience, Liverpool JM University, UK yang hadir dalam acara tersebut juga menjelaskan, sentuhan lembut pada bayi terbukti mendukung sistem kekebalan, mempengaruhi perkembangan otak, dan suasana hati bayi. Dalam jangka panjang, hal ini berpengaruh positif bagi tumbuh kembang anak, sehingga perlu dilakukan sesering mungkin.
“Sentuhan dapat mempengaruhi perkembangan otak dan emosi melalui sistem saraf dalam kulit bayi yang merespons sentuhan orangtuanya,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News