Womanindonesia.co.id – Jack Malik adalah seorang musisi jalanan yang memiliki obsesi besar menjadi seorang pemusik ternama. Bersama teman yang sekaligus sebagai manajernya Ellie, Malik bersusah payah untuk mewujudkan mimpinya namun semua kerja kerasnya itu tak berbuah hasil.
Hingga pada suatu malam ketika Malik sedang bersepeda aliran listrik di seluruh dunia mati seketika untuk beberapa detik. Bersamaan dengan itu, sebuah mobil menabraknya hingga ia terpental jatuh di atas aspal. Beruntung nyawa Malik masih bisa terselamatkan, tetapi ia mengalami benturan di kepalanya dan gigi depannya patah.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit Malik kembali beraktifitas. Elie manajernya yang diam-diam menaruh hati memberinya hadiah gitar sebagai ungkapan kegembiraan karena lelaki yang di matanya istimewa itu selamat dari maut.
Elie dan teman-temannya meminta Malik menyanyikan lagu dengan gitar pemberiannya itu. Malik membawakan “Yesterday” karya The Beatles. Mereka terkesima mendengar lagu indah tersebut, bahkan hingga matanya berkaca-kaca. Malik kebingungan karena mereka semua mengaku tidak pernah mendengar lagu itu sebelumnya dan sama sekali tidak mengetahui siapa itu The Beatles.
Rupanya karena disebabkan oleh mati listrik yang bersamaan di seluruh dunia memori tentang The Beatles hilang, baik dari memori pikiran termasuk dari memori digital. Dicari di Google pun tidak ada. Hanya Malik yang pada saat kejadian mati listrik itu kepalanya terbentur yang masih bisa mengingatnya.
Jadi, orang-orang pikir lagu-lagu The Beatles yang sering dinyanyikan oleh Malik adalah ciptaannya sendiri. Mereka sangat kagum dan menilai bahwa Malik adalah seorang pencipta lagu yang jenius.
Kondisi aneh ini dimanfaatkan oleh Malik, dia mengatakan bahwa semua lagu-lagu The Beatles itu adalah ciptaannya, baik saat tampil dipanggung maupun saat diwawancarai di televisi. Singkat cerita Jack Malik yang dulunya hanya seorang musisi jalanan kina menjadi sangat terkenal.
Apakah Jack Malik bahagia dengan pencapaiannya itu; Terkenal, memiliki banyak uang, dan diakui sebagai seorang musisi besar?
Tentu saja cerita Jack Malik bukanlah kisah nyata yang benar-benar terjadi. Itu adalah cerita dalam film berjudul “Yesterday” yang disutradarai oleh Danny Boyle.
Kembali pada pertanyaan, “Apakah Jack Malik bahagia dengan pencapaiannya itu; Terkenal, memiliki banyak uang, dan diakui sebagai seorang musisi besar?” Awalnya Malik memang menikmati kondisi itu, tetapi pada akhirnya ia menyadari bahwa menjadi diri sendiri jauh lebih membahagiakan daripada menjadi orang lain walaupun itu membuatnya melambung.
Malik lebih memilih jujur mengakui pada penggemarnya apa yang sebenarnya terjadi dan kembali sebagai Malik yang dahulu, Malik yang bukan siapa-siapa, Malik yang merdeka, Malik yang tidak dijajah oleh The Beatles atau oleh siapapun.
Percayalah, banyak di antara kita yang masih belum merdeka. Masih dijajah oleh kekuatan eksternal yang sebenarnya tidak sesuai dengan keinginan jiwa dan kata hati. Masih banyak yang melakukan pekerjaan yang tidak disukai, masih banyak yang hidup bersama orang-orang yang beracun, masih banyak yang menjalani rutinitas yang dikeluhkan.
Pertanyaan filosofis berikut mungkin bisa menjadi petunjuk menemukan hidup yang sesuai dengan keinginan jiwa dan kata hati: “Apakah kamu masih mau melanjutkan hidup ini? Hidup seperti apa? Hidup seperti yang sekarang ini kamu jalani atau hidup yang benar-benar kamu inginkan?”
Mungkin Jack Malik juga bertanya itu pada dirinya, “Apakah aku masih tetap ingin menjadi musisi? Musisi seperti apa? Musisi yang dijajah oleh The Beatles, atau musisi yang merdeka?” Malik memilih untuk menjadi musisi yang merdeka, berpisah dari bayang-bayang The Beatles untuk menjadi dirinya sendiri, walau itu berarti harus kehilangan popularitas dan kemewahan. Tak mengapa.
Sebaiknya jangan mengorbankan kemerdekaan hidup hanya karena uang dan kesenangan semu, yang tampak hebat di mata orang-orang tetapi jiwa merana. Terbebas dari sesuatu yang sudah menjadi bagian hidup kita sejak lama, yang sudah dianggap nasib bahkan takdir memang tidak mudah, tetapi hidup hanya sekali bukan?
Apakah kamu masih mau melanjutkan hidup? Hidup seperti apa?
Mohamad Risat
Motivator Jiwa Bahagia
Tulisan ini ekslusif di tulis langsung oleh penulisnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News