Womanindonesia.co.id – Ketika anak susah dirayu untuk belajar, maka caranya agar ia tetap mau belajar adalah dengan sesekali memberikannya hadiah mainan.
Anak akan suka diberikan hadiah mainan apapun itu bentuknya, sebab dengan begitu ia akan merasa diharagai atas usaha yang sudah dilakukan selama ini. Lalu memuji anak sambil memberikan pelukan sebagai apresiasi yang sifatnya tulus dan menentramkan anak.
Itu dia beberapa cara mengatasi anak yang tidak mau belajar. Bersabar dan tidak memaksa atau memarahi dengan begitu anak bisa lebih mengerti dan merasakan pentingnya pengetahuan sejak dini.
Merayu anak dengan iming-iming apakah salah?
Sebenarnya tidak salah, ini kan juga bentuk ungkapan kasih sayang orangtua kepada anak. Sayangnya jika hal ini kerap kali dilakukan, justru tidak akan membantu anak untuk bertumbuh menjadi anak yang mandiri. Perbuatan kita malah menghantarkan anak menjadi ketergantungan atau bersikap pamrih atas segala hal yang ia lakukan.
Perlu orangtua ketahui bahwa anak-anak secara biologis diprogram untuk belajar. Pembelajaran dimulai ketika ia berada di masa kanak-kanak. Anak akan membutuhkan banyak informasi sebagai bekal untuk bertahan hidup dan berkembang ketika ia beranjak dewasa.
Manusia memiliki cara belajar alami sendiri
Tak sedikit sekolah dasar yang mensyaratkan anak untuk bisa membaca dan menulis sebagai awal pendidikan. Cara ini memang penting sebagai bekal dasar edukasi anak. Penting diingat bagi orangtua dan guru untuk mengajari anak tanpa memaksa.
Membuat anak ketergantungan hadiah
Namun, terkadang penggunaan hadiah dalam mengembangkan sikap positif pada anak tidak selalu berhasil. Anak justru bisa menjadi ketergantungan dengan hadiah. Anak bisa saja hanya melakukan kebiasaan yang ingin ditanamkan hanya sekali untuk mendapatkan hadiah dan selanjutnya tidak melakukannya lagi.
Membatasi perilaku positif anak
Hadiah juga dapat membatasi perilaku positif anak yang seharusnya bisa ia kembangkan sendiri. Karena hadiah, anak hanya mengetahui perilaku positif atau perilaku baik adalah yang menjadi tujuan ia mendapatkan hadiah dan perilaku lainnya tidak baik. Hal ini bisa mencegah anak untuk mengembangkan rasa ingin ‘melakukan hal yang benar’.
Untuk itu, Anda harus berhati-hati dalam memberikan hadiah ini, terutama hadiah dalam bentuk benda seperti mainan. Bukan hadiah yang bersifat kasih sayang, seperti ciuman dan pelukan, atau pujian. Hadiah dalam bentuk ini bisa kapan saja Anda berikan.
Tips merayu anak agar mau belajar
Mengajari anak tanpa memaksa mendukung ia berpikir jernih ke depan dalam menghadapi masalah dan mencari solusi. Orangtua sebagai pendamping bertugas memotivasi anak. Dukungan orangtua bisa menjadi kekuatan anak untuk mencapai tujuannya.
Berikut tips mendidik anak yang bisa Anda terapkan.
1. Pahami kekuatan anak
Sebagai orangtua, Anda perlu mengetahui kekuatan dan kelebihan anak terhadap hal yang disukainya. Kemudian, cobalah memotivasinya untuk melakukan tantangan selanjutnya. Misalnya, ketika anak suka menulis cerita, motivasi ia untuk mengikuti lomba menulis cerpen. Kemudian dukung ia untuk menulis buku kumpulan cerpen dari hasil karya yang telah ia buat.
2. Tetap di samping anak ketika ia gagal
Mengajari anak tanpa memaksa bisa dilakukan dengan memberikannya semangat sehingga ia tetap berkomitmen dengan melakukan hal yang menjadi kelebihannya. Terkadang jalan hidup tidak semulus yang dibayangkan. Saat anak berusaha menjalani hal yang disukainya, pada satu waktu ia gagal.
Misalnya, anak hobi menari balet. Pada masanya ia pentas, anak terjatuh di atas panggung. Sementara penonton yang lain tertawa dan teman-temannya pun mengejeknya. Tetaplah berada di sampingnya dan bangun semangat dan kepercayaan dirinya, besarkan hatinya. Saat ia gagal, cobalah katakan “Tidak apa-apa, Nak. Kamu sudah lakukan yang terbaik. Ke depannya Ibu/Ayah yakin kamu bisa. Kita hadapi bersama, jangan takut ya.”
3. Pujilah anak atas pencapainnya
Setelah beragam proses yang dilalui anak, pujilah anak pada tiap pencapaiannya. Pujian menumbuhkan kepercayaan diri anak untuk tetap maju dan berkembang. Pencapaiannya tak mudah, karena anak melalui proses belajar yang melelahkan dan tak mudah. Cara sederhana ini dapat Anda lakukan sebagai langkah mengajari anak tanpa memaksa.
sumber: ( 1 )
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News