Womanindonesia.co.id – Mengenal sejarah payung yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya layak untuk kita ketahui. Payung yang sering kita gunakan terbuat dari rangka yang berbahan logam dengan penutup berbahan pelastik. Untuk pegangan biasanya terbuat dari kayu dengan tujuan agar ringan bagi pemakainya.
Merujuk dari pengertiannya payung adalah suatu benda pegang yang digunakan untuk perlindungan kita dari guyuran. Juga digunakan untuk menciptakan bayang-bayang dan mencegah terpaparnya orang oleh sinar matahari. Payung yang digunakan untuk menahan cahaya matahari yang disebut parasol.
Membicarakan tentang payung pernahkah terlintas dalam pikiran Anda bagaimana awalnya payung tercipta? Dan darimanakah payung bermula?
Sejarah Singkat Payung
Dari beberapa sumber yan dibaca, ada yang menulis sejarah payung yang sudah ada sejak 3500 tahun, namun ada juga yang menulisnya sejak 4000 tahun yang lalu. Namun dari semua yang tercatat sejarah menulis bahwa payung berasal dari Tiongkok.
Bukan tanpa alasan karena dari bukti ini terlihat dari karya seni dan artefak-artefak kuno yang ditemukan di Mesir, Syria, Yunani dan Tiongkok. Orang pertama yang menciptakan payung adalah Lu Ban.
Lu Ban merupakan Bapak Pertukangan di Tiongkok. Namun Lu Ban bukanlah seorang tukang kayu biasa, karena Lu Ban juga merupakan seorang insinyur, filsuf, penemu, ahli militer, negarawan, dan merupakan santo pelindung pembangunan di Tiongkok.
Lu Ban memiliki istri yang sangat perhatian dan peduli terhadap suaminya. Istri Lu Ban ini bernama bernama Yun. Dari sinilah kisah romantis bermula dengan terciptanya payung, atas kecintaan sang suami terhadap istrinya, sepasang suami istri yang berasal dari Tiongkok.
Sebagai istri yang perhatian, Yun setiap hari mengantarkan makanan untuk suaminya yang sedang bekerja diluar rumah. Kisah ini memang sangat menyentuh mengingat Yun selalu setia mengantar makanan untuk suaminya dalam keadaan panas dan hujan.
Melihat istrinya yang basah kuyup terkena hujan saat mengantarkan makanan untuknya, sebagai suami yang sayang dan peduli pada istrinya merasa tidak tega melihat istrinya kebasahan. Dengan kecerdasannya terbersit ide membuat paviliun disepanjang jalan agar Yun tidak kebasahan lagi. Namun Lu Ban merasa kurang puas karena cara seperti itu dirasa kurang praktis.
Lalu idenya muncul ketika suatu hari melihat sekumpulan anak yang berjalan dalam hujan. Mereka memakai daun bunga teratai untuk melindungi diri dari derasnya air hujan. Melihat pemandangan tersebut, Lu Ban terinspirasi untuk membuat alat sebagai pelindung dari hujan dan panas untuk istrinya.
Sebagai permulaan Lu Ban membuat rangka fleksibel yang ditutupi dengan kertas. Dengan kecerdasannya agar alat tersebut tahan air, Lu Ban pun melapisi permukaan kertas tersebut dengan lilin. Dan akhirnya, jadilah sebuah payung pertama di muka bumi ini.
Untuk payung pertamanya Lu Ban menamakan alat tersebut sǎn. Dan hingga kini terkenal dengan Payung atau umbrella dalam bahasa Inggris, yang badiambil dari bahasa latin yaitu umbra yang memiliki arti bayangan.
Sejarah Payung Di Eropa Utara
Dalam perkembangannya, payung mulai populer keberadaanya pada abak ke-16, terutama di beberapa negara-negara Eropa Utara. Meski awalnya payung hanya dianggap sebagai aksesoris bagi para perempuan, namun mulai ketika seorang petualang dan penulis yang beraal dari Persia, yang bernama Jonas Hanway dengan percaya diri sering membawa payung di depan publik.
Keberanian Jonas Hanway mulai menarik perhatian para pria lainnya juga untuk membawa payung. Hingga akhirnya payung menjadi populer di kalangan pria, bahkan para pria di Inggris menyebut payung adalah “teman jalan”.
Ciri-ciri payung di Eropa awalnya terlihat dari bahan kayu atau tulang paus dengan kain penutup dari kanvas yang diberi minyak. Sebagai penarik diberi sentuhan seni dengan gambar warna-warni serta desain gagang yang melengkung yang terbuat dari kayu keras, seperti kayu eboni, dan sebagainya.
Seiring perkembangannya pada pada tahun 1852, Samuel Fox menemukan rangka besi yang lebih kuat untuk menyangga kain payung. Dan sejak saat itu, semakin berkembang adalah teknik desain payung yang lebih terfokus pada cara bagaimana menemukan teknologi menutup atau melipat payung, agar lebih praktis saat dibawa. Dan akihirnya pabrik payung pertama di dunia didirikan di Baltimore, Maryland, pada tahun 1928.
Dan hingga kini semakin canggih teknologi, pembuatan payung semakin beragam, tidak hanya kain penutup dengan beragam dengan warna-warni yang menarik, desain gagang payung pun semakin banyak yang unik.
Jadi tidak heran kalau payung tidak akan pernah lekang di makan zaman, apalagi dengan cuaca panas yang menyengat sebagai perlindungan kulit selain tabir surya, serta musim penghujan di negara kita yang biasanya dimulai pada bulan September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News