WomanIndonesia.co.id – Dokter Spesialis Bedah Tulang, Konsultan Panggul & Lutut OMNI Hospital Alam Sutera dr. Moch. Nagieb, MD, SpOT (K) mengatakan dugaan kanker tulang pada pasien akan dilakukan dokter jika terdapat sejumlah gejala. Namun, untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan.
Biasanya, pada diagnosa medis, dokter akan melakukan anamnesis (menganalisa informasi riwayat kesehatan pasien), melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti x-rays untuk melihat lokasi, ukuran serta bentuk dari kanker.
“Bisa juga menggunakan bone scan, ct scan, ataupun Magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat ukuran kanker dan sejauh mana penyebarannya di dalam atau area sekitar tulang,” ujar dr. Nagieb di Jakarta baru-baru ini.
Selain itu, kata dr. Nagieb, untuk menegakkan diagnosis kanker tulang, dokter bisa melakukan biopsi.
“Biopsi dilakukan untuk menentukan jenis kanker tulang dan stadiumnya dengan cara mengambil sedikit jaringan tulang yang terkena kanker untuk diteliti lebih lanjut dengan menggunakan mikroskop,” katanya.
Selain biopsi, lanjut dr. Nagieb ada juga pemeriksaan lain yang akan dilakukan, seperti pemeriksaan darah untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan enzim alkaline phosphatase (enzim yang diproduksi oleh hati dan sebagian oleh tulang) dan laktat dehidrogenase (enzim yang ada di jaringan tubuh untuk membantu memproduksi energi).
Setelah dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui jenis kanker tulang, dokter akan melakukan tindakan lanjutan sesuai dengan jenis dan stadium kanker tulang tersebut.
Adapun kanker tulang memiliki empat tahapan stadium. Stadium 1, pada tahap ini kanker masih di satu area tulang atau belum menyebar dan tidak agresif selanjutnya. Stadium 2, sama seperti stadium 1 namun kanker lebih agresif dan mulai membesar kemudian berkembang ke stadium 3.
Pada tahap ini kanker sudah menyebar ke lebih dari satu area, minimal berada di dua lokasi pada satu tulang di tulang yang sama. Kemudian pada tahap tertinggi adalah stadium 4, saat kanker sudah menyebar ke organ lain, seperti hati, paru, atau otak.
“Kemungkinan bertahan hidup pada pasien dengan kanker tulang tergantung pada jenis dan sejauh mana penyebaran kanker,” kata dr. Nagieb.
Tingkat kelangsungan hidup diperkirakan dapat bertahan selama 5 tahun ke depan untuk keseluruhan kanker tulang pada dewasa dan untuk anak-anak sekitar 70% Kanker tulang dapat saja disembuhkan.
Namun, tergantung dari stadium, tingkat penyebaran kanker serta respon terhadap pengobatan yang sudah dijalani,” ujar dr. Nagieb.
Beberapa terapi yang bisa dilakukan pasien, seperti pembedahan untuk mengambil jaringan kanker, pada beberapa kasus bahkan dilakukan rekonstruksi tulang atau penggantian tulang yang telah diambil.
Pada kasus lainnya bisa juga dilakukan amputasi, kemoterapi dengan menggunakan obat anti kanker, atau radioterapi dengan menggunakan sinar x-ray berenergi tinggi.
Penderita kanker tulang dapat menambahkan perawatan paliatif selama menjalani terapi kankernya, meliputi teknik relaksasi, emosional support, pengaturan makanan dan nutrisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News