Film KKN di Desa Penari merupakan salah satu film yang disutradarai oleh Awi Suryadi yang diangkat dari kisah nyata pada tahun 2009. Lantas, bagaimana sih kisah aslinya? Yuk mengenalnya melalui berikut ini.
Womanindonesia.co.id – Sebelum diangkat ke layar lebar cerita KKN di Desa Penari lebih dulu viral di twitter. Cerita tersebut awalnya diunggah oleh salah satu pengguna twitter dengan akun bernama @SimpleM81378523 pada 2019 silam.
Kisah Asli KKN di Desa Penari
Menurut pengunggah kisah tersebut merupakan kisah nyata yang terjadi disebuah desa di Jawa pada 2009. Berikut cerita lengkap KKN di Desa Penari versi Nur.
Kisah mistis itu dialami oleh enam mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa terpencil. Keenam mahasiswa tersebut bernama Ayu, Nur, Widya, Bima, Anton dan Wahyu . Adapun kisah KKN di Desa Penari dibagi menjadi dua versi cerita yakni versi Nur dan Widya.
Cerita versi Widya dituliskan terlebih dahulu. Widya merupakan mahasiswa angkatan 2005/2006 yang melaksanakan KKN pada 2009.
Widya sempat kesulitan mencari lokasi untuk KKN. Beruntung temannya, Ayu menemukan lokasi yang cocok yakni di kota B, kabupaten K.
Saat mengetahui anaknya akan KKN di kota B, ibu Widya sempat memiliki perasaan tak enak dan memperingatkan putrinya. Namun, Widya berhasil meyakinkannya.
Akhirnya, Widya berangkat ke lokasi desa KKN bersama lima mahasiswa lainnya yakni Ayu, Nur, Bima, Wahyu dan Anton.
Saat menuju lokasi, banyak kejadian dan penampakan aneh yang hanya bisa dilihat dan dirasakan Widya.
“Ngene, awakmu krungu ora, nang dalan alas mau, onok suara gamelan?” (gini, kamu dengar apa tidak , di jalan tadi, ada suara orang memainkan gamelan?)”
“Yo paling onok hajatan lah, opo maneh” (ya palingan ada warga yang mengadakan hajatan, apalagi)”
“Berbeda dengan Ayu, Nur, menatap Widya dengan ngeri. Sembari berbicara lirih, Nur yang seharusnya paling ceria di antara mereka berkata. “Mbak, ra onok Deso maneh nang kene, gak mungkin nek onok hajatan, nek jare wong biyen, krungu gamelan nang nggon kene, iku pertanda elek.”
Saat dilokasi pun, awalnya kepala desa sempat menolak rombongan KKN tersebut, namun akhirnya diterima dengan beberapa pantangan yang harus dipatuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News