Mengelola emosi positif dalam pengasuhan anak di masa pandemi sangat diperlukan seorang ibu.
Womanindonesia.co.id – Kebahagiaan ibu menjadi salah satu kunci sukses proses perkembangan motorik hingga emosional anak. Namun, tekanan dan kecemasan yang dialami Ibu semakin meningkat di masa pandemi, terutama dari segi finansial, kesehatan dan peran ganda ibu dalam mengurus rumah tangga serta perkembangan anak.
Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengungkapkan, permasalahan ekonomi dan kesulitan dalam menangani pengasuhan serta kegiatan sekolah anak dari rumah, dapat berdampak buruk bagi kesejahteraan mental ibu, seperti munculnya gejala depresi dan kecemasan.
“Pada dasarnya semua jenis emosi ada manfaatnya dan boleh dialami secara wajar. Stres (eustress) dibutuhkan untuk membuat kita lebih bersemangat. Namun jika stres berlebihan, Bunda bisa rugikan anak, diri sendiri dan seluruh keluarga,” kata Anna dalam webinar “Mengelola Emosi Positif Bunda dalam Pengasuhan si Kecil” peringatan Hari Ibu oleh Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, Rabu (22/12).
Cara Ibu Mengelola Emosi
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam mengelola emosi pertama perlu diketahui bahwa kondisi tubuh terkait erat dengan kondisi psikis, sehatkan tubuh untuk sehatkan fisik. “Kuasai cara tenangkan diri, lakukan kebiasaan baik, jika masalah terus berlanjut maka konsultasikanla kepada ahli,” ujar Anna.
Tidak hanya masalah rumah tangga, faktor internal lain seperti, toxic positivity yang merupakan kondisi untuk selalu berpikir dan bersikap positif sangat mempengaruhi kondisi mental ibu. Dalam hal ini, ibu dituntut untuk terlihat sebagai sosok yang selalu bahagia dan memancarkan emosi positif.
Sedangkan, ibu yang berkeluh kesah karena kelelahan mengasuh anak kerap dipermalukan. Selain itu, faktor sandwich generation yang dialami ibu dalam mengasuh orang tua mereka beserta anak di waktu yang bersamaan juga sangat mempengaruhi.

“Kesadaran akan kesehatan mental ibu masih minim. Faktor lingkungan dan budaya turut mempengaruhi, sehingga ibu kerap kali mengabaikannya. Dukungan emosional dari lingkungan sekitar, khususnya keluarga di rumah sangat diperlukan ibu untuk menghadapi masa pandemi. Terlebih agar ibu tidak merasa sendirian dan tetap semangat untuk mengasuh si Kecil menjadi Anak Generasi Maju,” tambah Anna.
Melihat situasi yang dihadapi oleh para ibu, dalam momen memperingati Hari Ibu, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Sahabat Bunda Generasi Maju (SBGM) menyelenggarakan webinar bagi para ibu dengan tema “Mengelola Emosi Positif Bunda dalam Pengasuhan si Kecil” sebagai wujud apresiasi, dukungan, serta edukasi untuk para ibu.
Peranan Penting Seorang Ibu
Head of Careline & Communities Danone SN Indonesia, Flora Pramasari mengatakan, Danone SN Indonesia bersama Sahabat Bunda Generasi Maju sangat memahami bahwa ibu memiliki peran yang sangat penting untuk anak dan keluarga.
Pihaknya meyakini, pengasuhan yang sehat agar anak dapat tumbuh menjadi generasi maju harus dimulai dari ibu yang sehat juga secara mental.
“Untuk itu, bertepatan dengan momen Hari Ibu, kami mengadakan webinar dengan mengangkat tema tentang ‘Mengelola Emosi Positif Bunda dalam Pengasuhan si Kecil’ untuk menjadi wadah edukasi, konsultasi, dan berbagi antar para Bunda bersamaan dengan para narasumber ahli,” kata Flora.
Acara ini juga bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi para Bunda yang telah gigih mengemban peran ganda dalam mengasuh anak dan mengurus segala pekerjaan rumah tangga selama ini. “Tidak hanya itu, kami berharap terbentuk juga kerekatan antara SBGM dan Bunda melalui kegiatan ini dan berbagai layanan Call Center SBGM yang hadir selama 24 jam,” tutup Flora.

Dilla Dinda, perwakilan Sahabat Bunda Generasi Maju (SBGM) Danone SN Indonesia dengan background pendidikan gizi, menyatakan banyak ibu yang berkonsultasi mengenai bagaimana sebaiknya pengasuhan anak yang dapat diterapkan sementara ibu harus membagi perhatian dan pikirannya untuk hal lain juga.
“Sehingga saya senang dengan diadakannya webinar ini karena di sini kami mendapatkan kesempatan untuk memberikan edukasi kepada para Bunda bersama dengan psikolog klinis anak & keluarga mengenai topik-topik permasalahan mental yang dihadapi Bunda,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News