Womanindonesia.co.id – Pernah mendengar tentang peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional? Mungkin sebagian besar dari kita belum banyak yang mengetahuinya.
Hari Solidaritas Hijab Internasional diperingati setiap tanggal 4 September oleh muslimah di berbagai belahan dunia, sebagai bentuk penghormatan terhadap seorang perempuan bernama Marwa El Sherbini.
Peristiwa ini menjadi sangat terkenal diseluruh dunia dan diabadikan dengan adanya Hari Solidaritas Hijab Internasional, yang digagas oleh banyak muslim yang akhirnya ikut mengkampanyekan tentang solidaritas.
Sejarah Hari Solidaritas Hijab Internasional
Hari Solidaritas Hijab Internasional adalah hari di mana para muslimah di seluruh dunia merayakan hak mereka untuk menggunakan hijab, yang dirayakan setiap tanggal 4 September.
Terbentuknya Hari Solidaritas Hijab Internasional dilatar belakangi oleh keputusan negara Prancis yang melarang penggunaan hijab di Eropa untuk pertama kalinya, yang diperkuat dengan kematian Marwa el Sharbini, seorang ibu rumah tangga yang dibunuh ketika akan memberikan kesaksian mengenai penghinaan yang diberikan kepadanya karena mengenakan hijab, pada Juni 2009.
Federasi Organisasi Islam Eropa memperingatinya pertama kali pada tahun 2009 untuk mengenang Marwa El Sharbini, sedangkan Lingkaran Islam Amerika Utara merayakannya pada tahun 2010.
Tentang Marwa El Sherbini
Marwa El-Sherbini lahir 7 Oktober 1977 dan meninggal 1 Juli 2009, adalah seorang apoteker dan pemain handball keturunan Mesir yang tewas diruang pengadilan di Dresden, Jerman.
Ia ditikam hingga tewas oleh seorang keturunan Rusia yang dikenal sebagai Axel W, yang kini ditahan di Dresden, Jerman, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan.
Sebelumnya, Marwa menggugat si pembunuh setelah dia menyebutnya “teroris” karena mengenakan jilbab. Kasus ini menarik perhatian di Mesir dan dunia Muslim.
Jaksa penuntut menyatakan, penyerang berusia 28 tahun, yang diidentifikasi sebagai Axel W, terdorong oleh kebencian mendalam terhadap warga asing dan Muslim.
Orangtua-nya adalah seorang apoteker, Ali El-Sherbini dan Laila Shams berasal dari Alexandria. Pada 1995 Marwa menyelesaikan sekolahnya di English Girls’ College di Alexandria,
Pada 2000 ia menerima gelar sarjananya di bidang farmasi. Pada 2005, bersama suaminya pindah ke Jerman. Mereka pertama kali tinggal di Bremen, dan sejak tahun 2008 menetap di Dresden.
Suaminya adalah seorang pengajar di Universitas Minufiya, melakukan penelitian di bidang genetika dan merupakan kandidat doktor dari Max Planck Institute for Molecular Cell Biology and Genetics. Mereka memiliki seorang anak dan Marwa tengah hamil anak kedua.
Hijabers Community Indonesia
Jika di Eropa dan Amerika sudah banyak komunitas-komunitas Islam yang memberikan wadah dan mengedukasi tentang solidaritas untuk para muslim dan muslimah.
Komunitas ini banyak membela hak-hak sebagai muslimah yang behijab yang mendapat bulliying. Di Indonesia juga lahir komunitas hijab para muslimah salah satunya Hijabers Community Indonesia.
Komunitas Hijabers didirikan pada tanggal 27 November 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 wanita dari berbagai latar belakang dan profesi berkumpul untuk membagikan pengetahuan mereka untuk membentuk sebuah komunitas.
Kominutias ini menjadi wadah para muslimah untuk bersilaturrahmi, dari fashion hingga studi islami, dari hijab style hingga belajar tentang Islam, dengan harapan bisa menambah pengetahuan untuk menjadi muslimah yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News