WomanIndonesia.co.id – Orang tua sebagai Madrasah pertama bagi anak sebelum mereka menginjak bangku pendidikan. Mengajarkan ilmu agama kepada anak merupakan pondasi yang kokoh dan paling penting keberadaannya. Jika hal ini tertanam dengan baik kepada diri anak maka awal yang baik bagi mereka untuk menjalani pendidikan selanjutnya.
Karakteristik sikap dan perilaku anak dilandasi oleh implus biologis dan sosial. Ketika anak diajarkan atau tidak diajarkan nilai Agama maka hal itu akan berdampak pada karakteristik sikap dan perilaku anak.
Dengan memupuk nilai agama pada anak sejak dini maka akan memberikan nilai positif terhadap anak. Contohnya saja anak akan bersikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua, Anak mampu membedakan yang baik dan buruk, menghormati guru dan orang lain.
Berikut cara memupuk kepercayaan agama sejak dini pada anak:
Memberikan contoh terlebih dahulu
Awali dengan memberi mereka contoh melalui anggota keluarga. Anak kecil akan lebih mudah meniru dibandingkan menuruti perkataan tanpa diberi contoh yang nyata. Pelan tapi pasti anak akan mengenal dan mengikuti apa yang kita kerjakan.
Sampaikan secara baik dan menyenangkan
Anda bisa menggunakan berbagai sarana yang baik dan menyenangkan agar anak Anda tidak jenuh, seperti buku cerita, Lagu-lagu reliji, video lucu yang bisa menghibur mereka.
Ajak anak ke lingkungan yang mendukung
Agar usaha orang tua dan keluarga dalam mengenalkan nilai agama pada anak bisa berjalan lancar, ajak anak ke lingkungan yang kondusif. Kelilingi mereka dengan orang-orang yang memiliki pandangan yang sama. Misalnya dengan mengajaknya ke acara keagamaan di tempat beribadah.
Jangan memaksa anak untuk cepat mengerti
Jangan sekali-kali Anda memaksa anak untuk cepat mengerti melainkan Anda harus Perlahan-lahan membuat mereka mengerti karena mereka masih belum paham tentang betapa pentingnya nilai agama, sehingga wajar saja jika masih moody dalam mengamalkan ibadah yang telah Anda diajarkan.
Sabar dan jangan pantang menyerah
Sebagai orang tua Anda harus sabar dalam mengajar dan membimbing sang anak. Anda tidak boleh pantang menyerah sampai anak Anda bisa mengerti. Jadi jangan bosan yah dan tetap semangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News