Womanindonesia.co.id – Membatik membuat pola dan gambar dalam kain tidak hanya sekedar menghasilkan goresan yang indah dan menarik namun memiliki manfaat bagi yang membuatnya.
Menggoreskan canting saat membatik bersama dengan memadukan warna dalam kain selain membuat kita berkreasi juga ada kesenangan yang timbul dalam hati yang membuat kita merasa lebih tenang sehingga bisa dianggap sebagai terapi.
Itulah yang dirasakan oleh salah satu penderita kanker batang otak yang terlihat lebih sehat dan bahkan mampu berkomunikasi dengan baik setelah melakukan terapi dengan membatik.
Selama proses terapi dengan membatik hingga saat ini sudah menghasilkan 100 karya yang dibuatnya. Bukan hanya sekedar menikmati kesenangan dengan menggambar melalui goresan canting, namun juga menunjukan kemajuan kesehatannya.
Seperti halnya yang disampaikan Budi Harry selaku founder Rumah Batik Palbatu Jakarta Selatan, “Membatik tidak hanya mendapatkan ketenangan, namun bisa menjadi terapi bagi pengidap kanker sehingga mereka merasa diakui dan dirangkul di masyarakat,”. Hal ini disampaikannya ketika melakukannya talk show di bilangan mall Jakarta Selatan dalam event Relief Indonesia Festival 2022.
“Sejauh yang sudah berjalan selama terapi membatik untuk penderita kanker selain mengalami kemajuan dalam hal kesehatan, Rumah Batik Palbatu juga banyak melibatkan teman-teman yang berkebutuhan khusus. Mereka diberikan kesempatan untuk berkarya khususnya membatik”. Tambah Haryy.
Sejauh ini sudah banyak pihak yang dirangkul untuk ikut berlatih membuat batik di Rumah Batik Palbatu yang beralamat di Jalan Palbatu IV No. 17, RW 4, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Selain pengidap kanker, pihaknya juga menggandeng penyandang difabel, ibu rumah tangga, hingga anak muda agar bisa mengembangkan kreasinya.
Menurut Budi Harry, membatik itu bukan hanya sekedar hasil yang terlihat, tapi benar-benar menikati prosesnya. Sehingga ragam motif yang didapatkan juga tidak hanya monoton yang itu-itu saja, tapi ada perkembangan elemen-elemen lainnya seperti halnya motif batik kontemporer dan kekinian.
Tidak lupa juga Budi Harry mengajak semua masyarakat Indonesia jika ada dari masyarakat yang ingin belajar membatik, baik untuk membatik secara pengetahuan maupun untuk terapi kesehatan. Dan Harry juga berharap membatik juga agar lebih diminati oleh anak-anak muda dengan pesannya bahwa membati itu keren.
Selain itu di Rumah Batik Palbatu selalu menyediakan pengajar terlatih yang bisa mengajarkan setiap orang yang datang ingin belajar dan berlatih dari mulai pemilihan motif hingga melukis batik di kain. “Jadi kami membuka kelas setiap harinya dan satu orang pun kami ajarkan membatik karena dari satu orang itu bisa menyebarkan ilmunya,” tambahnya.
Harry menambahkan pesannya agar masyarakat Indonesia lebih memahami proses pembuatan batik sebagai warisan budaya dan bisa menularkan ilmunya kepada keluarga atau tetangga dekatnya.
Pesan ini juga mungkin seiring dengan peringatan Hari Batik Nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 2 Oktober setiap tahunnya, agar kita sebagai warga Indonesia juga ikut melestarikan batik sebagai warisan budaya agar tidak pernah mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News