Womanindonesia.co.id – Cokelat yang berasal dari olahan pohon kakao seringkali membuat kita berpikir tentang kegunaannya, karena selalu dikaitkan dengan jerawat, obesitas, tekanan darah tinggi, kerusakan gigi, dan diabetes.
Cokelat adalah salah satu sumber antioksidan terbaik di planet ini. Biji kakao dalam cokelat diolah menjadi cair, pasta atau balok dengan cara dipanggang, digiling dan dibentuk.
Cokelat hitam atau dark chocolate mengandung antioksidan, vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Berbagai penelitian yang dilakukan selama ini menjamin manfaat kesehatan dari biji kakao dalam cokelat mengandung senyawa fenolik yang aktif secara biologis.
1. Sejarah Cokelat
Cokelat merupakan hasil pengolahan buah dari pohon kakao. Nah, jejak pohon kakao dan sejarah cokelat bisa ditelusuri lebih dari 4000 tahun yang lalu di wilayah geografis bernama Amerika Tengah.
Terlihat di peta dunia nyata, wilayah Amerika Tengah terbentang dari Meksiko tengah hingga beberapa wilayah sekitarnya, termasuk Belize, El Salvador, Guatemala, Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua.
Massa tanah tipis di kaki Amerika Utara sering disebut Amerika Tengah atau Amerika Tengah, yang terdiri dari tujuh negara: Belize, Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, Nikaragua, dan Panama.
Pohon kakao berasal dari daerah ini. Cokelat dulunya merupakan makanan atau minuman yang sangat eksklusif. Kecuali warga sekitar, tidak ada yang bisa menikmati cokelat tersebut.
2. 7 manfaat cokelat:
1. Bergizi
Cokelat memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, terutama cokelat hitam dengan kandungan kakao yang tinggi. Faktanya, cokelat hitam adalah salah satu sumber seng terbaik dan nutrisi yang bertanggung jawab untuk mengaktifkan sekitar 300 enzim dalam tubuh dan meningkatkan metabolisme.
Selain itu, cokelat juga kaya akan zat besi, magnesium, tembaga, mangan, potasium, fosfor dan selenium. Namun, karena adanya lemak jenuh dan tak jenuh tunggal, maka harus dikonsumsi secukupnya.
2. Dapat menurunkan tekanan darah
Cokelat mengandung flavanol yang dapat menstimulasi endotelium dan lapisan arteri. Ini berarti mengarah pada produksi oksida nitrat, senyawa yang bertanggung jawab mengirimkan sinyal ke arteri untuk rileks, mengurangi resistensi terhadap aliran darah dan menurunkan tekanan darah.
3. Dapat Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Selain menurunkan tekanan darah, cokelat juga bisa menurunkan risiko serangan jantung dan stroke, dua peneliti Swedia menegaskan bahwa mengonsumsi 19-30 gram cokelat per hari bisa menurunkan risiko gagal jantung. Namun, manfaatnya tidak bertambah ketika orang makan cokelat dalam jumlah banyak.
4. Dapat Mengurangi Peradangan
Kakao memiliki efek antiradang yang dapat membantu melawan penyakit kronis dan menjaga kita tetap sehat, karena kakao dapat mengatur komposisi bakteri usus.
5. Melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari
Senyawa bioaktif dalam coklat dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, meningkatkan aliran darah ke kulit dan menjaga kulit tetap terhidrasi.
6. Dapat meningkatkan fungsi otak
Kandungan flavanol kakao telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi otak. Berdasarkan penelitian terhadap subyek sehat, makan cokelat selama lima hari berturut-turut dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak.
7. Dapat meningkatkan fungsi suasana hati
Cokelat dapat mengatur hormon serotonin dan dopamin, membuat Anda merasa lebih energik. Berdasarkan review dari delapan studi cokelat yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition Review, mengonsumsi cokelat dapat membantu meningkatkan kognisi, yang juga terbukti dari kandungan flavonolnya.
Namun, saat ini banyak cokelat yang diolah dengan menambahkan gula, susu, dan bahan lainnya, sehingga cokelat jenis ini sangat berbahaya bagi kesehatan.
3. Perkembangan cokelat di dunia
Lantas bagaimana cokelat bisa dikenal dunia? Semuanya berawal ketika penjelajah Eropa membawa kakao dari Amerika Tengah ke Eropa dan Spanyol.
Namun, ada beberapa kontroversi mengenai hal ini. Ada yang mengatakan bahwa Christopher Columbus pertama kali menemukan biji kakao di kapal dagang dalam perjalanannya ke Amerika.
Ia kemudian membawa biji kakao ke Spanyol pada tahun 1502. Dikatakan juga bahwa Hernán Cortés adalah orang pertama yang membawa cokelat ke Spanyol. Dia tahu cokelat berkat suku Aztec di Montezuma.
Selain di Eropa, coklat juga dinikmati oleh para penjajah yang tinggal di Amerika. Pada 1641, cokelat tiba di Florida dengan kapal Spanyol.
Pada 1773, koloni Amerika mengimpor biji kakao dan semua orang bisa menikmati cokelat. Selain ke Amerika, para pedagang dan pelaut Eropa juga membawa biji kakao ke negara-negara di Asia dan Afrika. Misalnya, orang Portugis membawa dan menanam biji kakao ke San Thome dari tahun 1822.
Berdasarkan perjalanan dan cerita yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa cokelat telah lama digunakan sebagai minuman pahit yang dicampur dengan pemanis dan bumbu lainnya.
4. Asal usul cokelat batangan
Kembalilah ke masa lalu untuk mempelajari bagaimana cokelat batangan, permen, dan bubuk dibuat.
Pertama, mari kita kembali ke tahun 1828, ahli kimia Belanda Coenraad Johannes van Houten berhasil membuat bubuk kakao dengan memisahkan sekitar setengah lemak cokelat dari cairan cokelat. Bubuk cokelat tersebut kemudian disebut sebagai “kakao Belanda”.
Bagaimana dengan toko permen? Kakao Belanda Van Houten memainkan peran penting di sini. Pada tahun 1847, Joseph Fry menemukan bahwa ia dapat membuat pasta cokelat yang mudah dibentuk dengan mencampurkan mentega kakao kembali dengan kakao Belanda. Kemudian cokelat batangan modern pertama lahir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News