Womanindonesia.co.id – Menurut Survey Populix tahun 2021, dua dari lima orang tidak menyadari dirinya terkena sakit maag (asam lambung). Sementara itu, penyakit maag saat puasa bisa terjadi karena perut dalam keadaan kosong, tidak ada asupan makanan untuk dicerna, hingga stres yang berkelebihan.
Penyebab lainnya ialah konsumsi makanan yang kurang sehat, seperti makanan pedas, asam, dan berlemak. Begitu juga jika terlalu banyak mengonsumsi kafein, alkohol, maupun minuman bersoda.
Gangguan asam lambung akan menyebabkan ketidaknyaman, antara lain perut akan terasa begah dan kembung, bahkan kadang-kadang merasakan seperti melilit. Selain itu, perut terasa perih, mual, kembung, hingga nyeri ulu hati. Pada akhirnya, kondisi tersebut akan membuat orang berisiko tidak mampu berpuasa. Olehnya itu, edukasi mengenai kesehatan lambung sangat penting diperhatikan di tengah menjalankan ibadah puasa.
Cek Kondisi Lambung dengan Maag Meter
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui Brand PROMAG, brand market leader di kategori obat sakit asam lambung di Indonesia, bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan edukasi pentingnya menjaga kesehatan lambung. Sebab, salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami saat puasa ialah naiknya asam lambung atau sakit maag.
Edukasi ini melalui alat (tool) berbasis digital bernama maag meter, yang diciptakan oleh PROMAG untuk mengecek kondisi lambung dengan mudah dan praktis. Pengguna cukup mengunjungi laman promag.id, lalu menjawab lima pertanyaan sesuai dengan kondisi kesehatan yang dialami, kemudian hasil deteksi kesehatan lambung bisa langsung diketahui saat itu juga.
“Kami membuat tool ini untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya kesehatan lambung terutama saat berpuasa,” ucap General Manager Commercial Kalbe Consumer Health, Kustanto Pramono dalam webina baru-baru ini.
Melalui tool ini, akan lebih mudah mengedukasi seseorang mengetahui gejala yg dialami apakah merupkan sakit maag , GERD atau bukan, terutama jika mengalami gejala-gejala seperti perih, mual, kembung, dan nyeri ulu hati.
“Jika diperlukan konsultasi lebih lanjut, para dokter dari IDI sudah siap dengan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis secara langsung ke masyarakat di beberapa kota di Indonesia, khususnya dalam rangkaian Ramadan ini,” papar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) IDI dr. Ulul Albab, Sp.OG.
Maag meter pun akan mempermudah upaya mengedukasi masyarakat untuk mengetahui cara tepat menangani keluhan dari masing-masing gejala sakit maag. Maag meter juga telah divalidasi oleh Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dan dibuat relevan dengan anak muda, agar mereka lebih peduli dengan kesehatan lambung.
Selain melakukan edukasi maag meter, Kalbe melalui PROMAG, juga melakukan disinfeksi dan bersih-bersih 750 masjid selama bulan Ramadan. Kegiatan tersebut diharapkan membuat jamaah masjid dapat beribadah dengan nyaman dan untuk mencegah penyebaran covid-19.
“Harapannya, program ini bisa terus berjalan setiap tahunnya. Karena program ini kami rasa sangat baik dan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia,” kata Kustanto Pramono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News