WomanIndonesia.co.id – Istilah Smombie semakin familiar akhir-akhir ini. Maklum saja, banyak orang kini banyak menghabiskan waktu setidaknya lebih dari 4 jam di layar smartphone. Tak heran bila orang yang kerap berinteraksi lebih lama di ponsel disebut smartphone zombie alias smombie. Fenomena ini juga menjangkiti orang-orang di Korea Selatan.
Smombie ini berpotensi mendapatkan celaka di jalan. Sebab, negara ini memiliki angka kematian dan cedera yang tinggi di antara negara-negara maju akibat menggunakan ponsel di jalan. Demi mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi, State-run Korea Institute of Civil Engineering and Building Technology (KICT) menyakini bahwa lampu yang berkedip di penyebrangan zebra cross dapat memberikan peringatan bahaya bagi pejalan kaki dan pengemudi kendaraan.
Selain lampu LED merah, kuning dan biru di trotoar, smombie akan diperingatkan oleh sinar laser yang diproyeksikan dari kutub listrik dan tanda bahaya dikirimkan melalui aplikasi di ponsel mereka akan masuk ke kondisi lalu lintas.
“Meningkatnya jumlah kecelakaan smombie telah terjadi di penyeberangan pejalan kaki, jadi lampu zombie ini sangat penting untuk mencegah kecelakaan pejalan kaki ini,” kata peneliti senior KICT Kim Jong-hoon, dikutip dari Reuters (19/3).
Sistem peringatan multi-dimensi dioperasikan oleh sensor radar dan kamera termal dan dilengkapi dengan banderol harga 15 juta won (setara) per persimpangan. Pengemudi disiagakan oleh lampu yang berkedip, yang terbukti efektif 83,4 persen dari waktu dalam pengujian lembaga yang melibatkan sekitar 1.000 kendaraan.
Pada 2017, lebih dari 1.600 pejalan kaki terbunuh dalam kecelakaan terkait mobil, yaitu sekitar 40 persen dari total kematian lalu lintas, menurut data dari Sistem Analisis Kecelakaan Lalu Lintas. Korea Selatan memiliki tingkat penetrasi smartphone tertinggi di dunia, menurut Pew Research Center, dengan sekitar 94 persen orang dewasa memiliki perangkat pada 2017, dibandingkan dengan 77 persen di Amerika Serikat dan 59 persen di Jepang.
Untuk saat ini, sistem peringatan smombie dipasang hanya di Ilsan, sebuah kota pinggiran sekitar 30 km barat laut ibukota, Seoul, tetapi diperkirakan akan tersebar di seluruh negeri, menurut institut itu.
(mta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News