DJ Mimo, yang bernama asli Maya Nalurita, adalah seorang disk jockey muda yang diundang tampil di festival musik internasional di Meksiko pada tahun 2025.
Womanindonesia.co.id – Sebelum memasuki dunia musik elektronik, Maya mengejar karir di bidang pemasaran di beberapa perusahaan swasta. Namun, hidup Maya berubah ketika terkena dampak pandemi COVID-19 dan dia akhirnya banting setir menjadi seorang disk jockey atau DJ.
Menurut DJ Mimo, pandemi COVID-19 membuatnya terpaksa berhenti bekerja sebagai pemasar dan beralih ke pekerjaan yang telah lama diminatinya. Mulai dari menjadi seorang streamer hingga mempelajari teknik DJ, DJ Mimo mencoba berbagai hal untuk menemukan pekerjaan yang tepat. Dia mendaratkan perannya sebagai seorang disk jockey di sebuah club di Jakarta dan kemudian memutuskan untuk membuat konten live streaming dengan nama panggung DJ Mimo.
“Awalnya saya ingin menggunakan nama Maya, tapi kebetulan saya suka dengan karakter kartun Disney, Minnie Mouse. Jadi saya gabungin jadi Mimo,” ujarnya menceritakan asal-usul nama DJ Mimo kepada Womanindonesia.co.id baru-baru ini.
Ia mengenakan genre musik Trance & Techno dan menikmati penggemar yang terdiri dari orang-orang dari seluruh dunia seperti Amerika, Kanada, Jepang, Korea dan lain-lain. Ia memuji karya keras murid-muridnya, yang ia ajar sendiri, karena melalui kreativitas mereka membuat dan me-remix lagu, menjadi salah satu kunci sukses dalam menjadi seorang disk jockey.
Namun, kehidupan seorang DJ bukanlah hidup yang mudah. Mimo harus tidur sepanjang siang dan bekerja selama 120 jam selama 22 hari di bulan itu, melakukan live-streaming setiap malam hingga pagi hari.
“Saya adalah ibu tunggal dari dua anak kembarnya. Setelah anak-anak berangkat sekolah, saya tidur sejenak dan kemudian bekerja hingga mereka kembali setelah pulang sekolah. Saya harus menjadi pahlawan super untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujarnya
Namun, tantangan hidupnya membawa banyak kebahagiaan dan kesuksesan. Dia merasa bersyukur bisa melakukan pekerjaan yang ia cintai dan memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Meski menjadi seorang DJ memerlukan pengorbanan dan kerja keras, pendapatan yang saya dapatkan sangat besar dari pekerjaan kantoran. Saya senang menjalani pekerjaan DJ karena saya bisa bekerja dengan hasrat dan juga menjadi ibu yang baik bagi anak saya,” tutur DJ berusia 36 tahun ini.
Selagi mengejar karir sebagai DJ, DJ Mimo juga mengisi waktu untuk mengasah keterampilan menyanyinya dengan studio rekaman di rumahnya. Ia juga menargetkan ingin tampil di Tomorrowland dan memainkan musik diatas panggung bersama dengan idolanya, yaitu DJ Armin Van Buuren.
Kesempatan DJ Mimo untuk tampil di Meksiko diharapkan menjadi satu tonggak karir yang sukses baginya sebagai DJ internasional. DJ Mimo ingin membawa industri musik elektronik Indonesia ke tingkat yang lebih besar dan terus menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya menuju kesuksesan.
“Saya ingin memberikan kontribusi dalam menyebarkan musik Indonesia di dunia, saya ingin membuka jalur bagi orang lain untuk memasuki dunia industri musik elektronik, dan menjadi contoh nyata bahwa banting setir hidup itu tidak sia-sia,” ujarnya mengakhiri obrolan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News