WomanIndonesia.co.id – Tidak dipungkiri, setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya cedera terutama di bagian kaki. Mulai dari yang namanya terkilir hingga patah tulang.
Tidak sedikit pula masyarakat Indonesia yang masih menggunakan metode tradisional dalam menyembuhkan cedera yang dialami itu, terutama saat sedang terkilir.
Metode pijat atau urut menjadi pilihan utama ketika orang sedang terkilir. Hal itu tidak dipungkiri oleh dunia medis, kalau hampir 100 persen orang yang mengalami cedera pada bagian kaki akan mempercayakan metode urut ini.
“Hampir 100 persen masyarakat Indonesia pasti memilih pijat itu jika cedera, mulai dari orang awam hingga atlet profesional,” kata dr. Dimas R. Boedijoni, Sp. OT (K), dokter spesialis bedah ortopedi Konsultan Foot and Ankle.
Ia juga menerangkan sebenarnya sah saja jika orang melakukan pijat karena prinsipnya sama saja dengan penanganan yang dilakukan pada dunia medis. “Diurut itu lebih enak karena rasa sakitnya itu mengalihkan rasa sakit yang dirasakan pada cedera yang dipunya,” katanya.
Selain itu, berkat diurut juga otot menjadi lebih relaks karena biasanya setelah cedera otot cenderung menegang sendiri dan itulah yang menimbulkan rasa sakit.
Dengan memberikan penambahan rempah-rempah seperti kencur selepas diurut juga dapat memberikan perasaan hangat pada area cedera sehingga menimbulkan perasaan nyaman.
Tetapi, sebelum melakukan pijat atau urut ini harus mengetahui terlebih dahulu cedera yang dialami. Untuk urut, biasanya dapat diberikan pada cedera dengan grade dua dan tiga, yang biasanya dapat terlihat dengan bagian yang bengkak besar hingga sangat besar dan disertai dengan rasa nyeri yang kuat.
Sementara untuk cedera grade satu biasanya tidak terlalu bengkak dan dapat diatasi dengan pemberian kompres es. “Tidak ada yang salah dengan pijat, tapi diagnosis dahulu cederanya apa. Apakah patah tulang, dislokasi atau terkilir, sehingga mendapat penanganan yang tepat,” katanya. Karena jika salah diagnosis, bukannya otot menjadi relaks malah semakin tegang.
(mge)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News