Womanindonesia.co.id – Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang paling dinantikan oleh umat Islam. Ada banyak amalan di bulan suci Ramadhan yang menjadi sumber pahala bagi umat Islam.
Karena itu, suasana yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan bulan suci Ramadhan.
Berikut adalah 10 hal yang harus dilakukan di bulan Ramadhan:
1. Mengembangkan sahur
Sahur adalah makan atau minum di pagi hari bagi umat Islam yang berpuasa. Biasanya saat sahur ada orang yang membangunkan makanan dari masjid melalui pengeras suara masjid atau melewati perkampungan atau desa dengan cara yang berbeda-beda untuk membangunkan makanan.
Kegiatan seperti ini hanya bisa dilakukan selama bulan suci Ramadan.
2. Sahur dalam perjalanan
Sahur dalam perjalanan makan Sahur yang juga termasuk berbagi makanan Sahur atau beberapa aktivitas.
Kegiatan sahur on the road biasanya dilakukan secara berkelompok, baik bersama teman, organisasi tertentu maupun komunitas.
Tentu saja, Anda harus mematuhi peraturan yang berlaku saat melakukan aktivitas Sahur agar aktivitas Sahur berjalan positif.
3. Ngabuburit
Ngabuburit merupakan kegiatan menunggu waktu berbuka puasa atau adzan maghrib, kegiatan ini biasanya dilakukan pada bulan ramadhan.
Ngabuburi bisa diisi dengan berbagai aktivitas seperti jalan-jalan, main video game, ngobrol, cari takjil gratis, masuk pasar kuliner atau sekedar nongkrong di taman. Ngabuburi juga bisa diisi dengan kegiatan keagamaan seperti; mendengarkan pengajian atau pengajian. kuliah
4. Buka puasa bersama
Berbagi puasa atau buka puasa bersama merupakan kegiatan yang juga sering dilakukan dan ditemui selama bulan suci Ramadhan. Saat berbuka puasa, sudah tidak sabar untuk menyantap menu berbuka puasa bersama.
Buka puasa biasanya dilakukan bersama dengan rekan kerja atau teman sekolah. Buka puasa bersama atau buka puasa bersama juga bisa bermanfaat untuk mempererat silaturahmi.
5. Pembagian Takjil
Di bulan suci Ramadhan sangat tepat untuk berbagi kegiatan dengan sesama karena bulan suci Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk lebih giat beribadah.
Mengisi bulan suci Ramadhan dengan perbuatan positif sangat dianjurkan. Salah satu kegiatan positif yang sering dilakukan selama bulan suci Ramadan adalah pembagian Takjil.
Kegiatan ini biasanya dilakukan saat menjelang berbuka puasa. Pengeluaran takjil bisa dilakukan di jalan, di panti asuhan, pesantren, dan juga di masjid.
6. I’tikaf di masjid
I’tikaf adalah mengheningkan cipta di dalam masjid, tujuan dari kegiatan I’tikaf adalah untuk melakukan kegiatan praktis lainnya di dalam masjid, seperti; Membaca Al-Qur’an untuk sholat magrib.
I’tikaf biasanya dilakukan pada bulan suci Ramadhan, khususnya pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan.
7. Pesantren Kilat
Pesantren di Salama merupakan kegiatan yang sering dilakukan selama bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pesantren yang diselenggarakan dalam waktu singkat.
Pesantren Salama diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan ruang bagi pondok pesantren untuk beribadah atau melakukan ibadah selama bulan suci Ramadhan dalam suasana yang nyaman, damai dan tenang.
Pesantren Kilat juga bertujuan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam bentuk penerapan pola hidup beragama. Pesantren biasanya diadakan di masjid, madrasah atau sekolah.
8. Safari Ramadhan
Safari Ramadhan adalah kegiatan dimana rombongan dapat melakukan kegiatan atau ekspedisi untuk meraih keutamaan bulan suci Ramadhan.
Safari Ramadhan bisa dijadikan sebagai ajang pertemuan. Safari Ramadhan juga biasanya penuh dengan kegiatan atau kegiatan berbagi takjil gratis dan buka puasa bersama. Kegiatan Safari Ramadhan biasanya dijalankan oleh instansi pemerintah, komunitas atau organisasi.
2 cara menentukan puasa di awal ramadhan
1. Metode Ikmanur Rukyat
Dalam bahasa rukiat berarti melihat dengan mata dan hilal berarti bulan sabit. Penentuan awal puasa Ramadhan dengan cara ini berarti didasarkan pada penampakan dan pengamatan langsung terhadap bulan sabit atau bulan purnama.
Menentukan awal Ramadhan dengan menggunakan metode yang disebut Rukyatul Hilal merupakan metode yang disyariatkan dalam Islam.
2. Metode Perhitungan Aspek Hilal
Cara menentukan awal puasa Ramadhan selanjutnya adalah dengan menghitung hilal secara internal. Metode perhitungan ini merupakan metode untuk menentukan awal Ramadhan melalui perhitungan astronomi.
Metode ini mengasumsikan bahwa hilal dapat terlihat, meskipun tidak dapat dilihat dengan mata telanjang selama memenuhi kriteria tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News