Womanindonesia.co.id – Huike salah seorang murid utama Budha pada suatu hari menemui gurunya untuk meminta nasihat akan masalah yang tengah dia hadapi.
“Guruku, pikiranku selalu dipenuhi oleh kecemasan. Tolonglah aku untuk membuatnya diam.”
Dengan lembut Budha berkata, “Aku akan menenangkan kecemasan-kecemasanmu itu. Tetapi pertema-tama, bawakan mereka dulu kepadaku. Jika kau bisa meletakkan kecemasanmu di depanku dan berkata, ‘Inilah kecemasan yang membebaniku,’ maka aku pasti akan menenangkan mereka’.”
Mendengar pernyataan gurunya Huike menyadari satu hal bahwa kecemasan itu tidak nyata, kecemasannya itu hanya ada di pikirannya saja bukan di kenyataan. Dengan kata lain, jangan disusahkan oleh hal-hal yang belum terjadi.
Lalu apa pendapat Mignon McLaughlin, penulis yang juga wartawan asal Amerika Serikat tentang kecemasan. Katanya, “Cinta melihat ke depan, kebencian melihat ke belakang, sedangkan kecemasan memiliki mata di seluruh kepalanya.” Artinya, kecemasan itu adalah ketakutan-ketakutan akan masa depan yang disebabkan oleh pengalaman masa lalu. Kecemasan memiliki mata di seluruh kepalanya.
Tentu saja pembahasan soal kecemasan terlebih kecemasan yang akut perlu kajian mendalam dengan pendekatan holistik (menyeluruh).
Kecemasan bisa mengakibatkan kegelisahan, tidak bersemangat, lelah, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, meningkatnya ketegangan otot, mengalami gangguan tidur (sulit tidur atau selalu mengantuk), dan dampak-dampak negatif lainnya.
Mengingat kecemasan tidak hanya sekadar perasaan tidak nyaman saja, maka harus ada tindakan nyata untuk meredakannya. Ini saran saya, jika kecemasan datang menghampiri, SAPA dia. Sapa adalah singkatan dari Sadari dan Pasrahkan.
SADARI
Sadari apapun yang sedang kita lakukan dengan sepenuh hati, dalam bahasa meditasi ini disebut “hidup dengan kesadaran”. Kendalikan pikiran untuk fokus pada yang sedang dilakukan. Ketika kamu sedang berada di sebuah taman pikiran pun berada di sana jangan melayang kemana-mana. Perhatikan bunga-bunga yang bermekaran indah, cium aromanya. Sentuh batang pohon dan rasakan teksturnya pada telapak tangan. Lihat kupu-kupu yang berterbangan tanpa beban. Perhatikan semua yang berada di taman dengan seksama.
Melakukan apapun dengan kesadaran akan membuat kita terbebas dari “teror” masa lalu dan masa depan. Berdasarkan sejumlah penelitian praktik hidup dengan kesadaran seperti ini menyehatkan mental dan fisik, mengurangi stres dan menghilangkan kecemasan.
Hidup dengan kesadaran akan membuat kita tersadar bahwa sebenarnya kita adalah orang yang beruntung, yang masih memiliki banyak kebaikan. Kesadaran seperti ini akan membuat pikiran tenang dan hati bersyukur. Misalnya, jika kita menyadari napas kita, kita akan bersyukur masih diberi hidup.
PASRAHKAN
Pasrahkan bukanlah pasrah dalam pengertian negatif melainkan berserah diri kepada Tuhan. Bersarah diri juga bukanlah pasrah tidak melakukan usaha, tetap berusaha semaksimal mungkin namun hasilnya diserahkan kepada yang Kuasa. Itu maksudnya.
Berserah diri adalah ciri orang yang beriman, yang meyakini bahwa tidak ada satu kejadian pun yang tanpa sepengetahuan-Nya, tanpa izin-Nya. Tuhan memerhatikan dan mengatur semuanya. Bukankah satu lembar daun jatuh pun atas kehendaknya?
Berbaiksangkalah kepada-Nya akan masa depan kita, bukan mencemaskannya. Yakinlah bahwa sesuatu yang baik akan terjadi yang tidak baik tidak akan terjadi. Fokus saja pada yang bisa kita lakukan sekarang dan lakukan itu dengan sepenuh hati.
Ingat baik-baik, jika kecemasan datang menghampiri sapalah (sadari, pasrahkan). Ingat juga bahwa kecemasan itu tidak nyata, kecemasan hanya ilusi yang kita buat sendiri. Hiduplah di hari ini saja jangan hidup di masa yang sudah tidak ada (masa lalu) dan masa yang belum ada (masa depan).
Kita tidak bisa mengendalikan masa lalu dan masa depan tetapi kita bisa mengendalikan pikiran kita tentang masa lalu dan masa depan supaya keduanya tidak membebani masa kini yang sedang kita jalani.
MOHAMAD RISAT | Motivator Jiwa Bahagia
Tentang Jiwa Bahagia
Jiwa adalah benih kehidupan yang harus dirawat dengan baik. Pastikan ia tumbuh dengan sehat hingga berbuah kebahagiaan. Jiwa bahagia adalah sebuah upaya untuk menginspirasi siapa pun yang ingin menjalani hidup yang sehat dan bahagia.
Jiwa Bahagia digagas oleh Mohamad Risat, seorang pembicara motivasi dan penulis buku pengembangan diri. Sejak 2008 Risat berpengalaman memberikan pelatihan motivasi untuk umum dan perusahaan. Bank BNI, Bank BRI, PLN, Telkomsel, HM Sampoerna, Aqua Danone adalah diantara perusahaan-perusahaan yang pernah mengundannya (dan ratusan lainnya). Buku pengembangan diri karya Mohamad Risat adalah; Mind Heart Connection, Logika Cinta, Semua Akan Pindah Pada Waktunya, Hati Yang Purnama, dan Jiwa Bahagia – Cara menenteramkan dan membahagiakan jiwa (buku pilihan program Kick Andy).
Informasi dan konsultasi dapat menghubungi +62 811-997-377.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News