WomanIndonesia.co.id – Sebanyak sembilan desainer yang tergabung dalam Komunitas Desainer Muslim Indonesia Tasikmalaya tampilkan karya pada Indonesian Modest Fashion Week (IMFW) 2019 di Plennary Hall, Jakarta Convention Center Pekan Ialu. Para desainer asal Tasik dan Ciamis mendapatkan satu dari tujuh slot bersama perancang busana ibu kota, Fenita Arie.
Berikut karya apik kesembilan desainer muslim Tasikmalaya:
The Enchanted Olive
Koleksi NO d’Sign kali ini menyajikan warna yang berbeda dengan tampilan sebelumnya. Yang disajikan harmonisasi warna alam yang berkarakter menenangkan, hijau olive yang merepresentasikan warna keseimbangan dalam harmoni, penyeimbang besar hati dan emosi, memberikan kesejukan, kemampuan diri untuk menjaga kedamaian dan mampu menampilkan emosi yang positif, dan pen- dorong perasaan empati.
Hijau olive memberikan kesan mewah, simple, dan elegan. Dengan paduan laurel green yang cenderung lebih terang dan pemberi semangat.
Perpaduan ini ditampil- kan lebih chic dengan aplikasi bordir dan payet yang konsisten dengan warna alam. Koleksi yang ditampilkan dengan konsep ” ready to wear” berkesan girly dan dinamis. Disesuaikan dengan karakter si pemakai.
“Semoga karya kali ini masih mendapat tempat dihati audiens, sesuai dengan tema nya The Enchanted Olive,” kata Nani Octaviani yang menggawangi N O d’Sign di Jakarta baru-baru ini.
Emma Queen By Emma Nur Fitria
Femme et Mers – Terinspirasi dari menyatunya kekayaan alam di Indonesia salah saatunya kekayaan
lautan yaitu mutiara dan sifat perempuan yang anggun yang saling menguatkan kekuatannya menjadi sebuah karya dengan tetap membawa ciri khas Emma Queen sendiri yaitu setiap pemakainya merasa “like a Queen”.
“Material yang digunakan adalah chiffon & satin silk dengan aksen mutiara + bunga yg di bentuk dengan tekhnik lasser,” ujar Emma.
Amly Hijab By Najmi Nurul Haq
Tema yang diangkat adalah tentang kapal yang Karam. Sebuah kapal yang terlihat seperti sudah tidak berharga dan usang bisa menjadi sumber inspirasi yg luar biasa. Karat- karatnya yang kuning kecoklatan berbaur dengan birunya air laut memiliki eksotika tersendiri.
“Begitulah kita dalam kehidupan ini, tidak ada yg benar-benar berakhir. Sedalam apapun kita pernah terjatuh dan karam, kita tetap berharga. Seperti kapal karam yang menyimpan keindahan dan menjadi inspirasi sebuah karya,” ujar Najmi.
Material yang digunakan di dominasi oleh kain Chiffon dan silk digital printing. Dikombinasi dengan teknik payet dan bordir. Style yang di angkat dalam koleksi Karam ini adalah style Edgy namun tetap dengan identitas Amly yang syari.
Maleeka By Novianti
Tema yang diangkat adalah tentang keindahan bawah laut, ‘the deep blue ocean’. Tidak hanya biru laut yang indah, didalamnya terdapat banyak warna yang sangat memanjakan mata.
Biotanya, karang karang kasar nan warna-warni, tumbuhannya, airnya, cahayanya bercampur sehingga membentuk keindahan yang
sempurna dari ciptaan Allah SWT.
“Material yang digunakan adalah kain jumputan sutra kaca dengan pewarna lilin alami dikombinasikan dengan brokat dan payet. Style yang diangkat adalah simple, elegan, namun tetap unik,” ujar Novianti.
Tiasafara By Neni Nur Effendi
Offshore – Terinspirasi dari perpaduan warna perairan antara batas darat dan laut lepas sehingga terjadi kolaborasi beberapa warna dalam dan menciptakan perpaduan warna yg indah.
Material yang digunakan dominasi shifon ceruty kombinasi
kaos jersey ditambah aplikasi bordir manual serta pemasangan payet dan Swarovski secara hand made.
N-A By Niena Abdat
The Queen of Pearls Khatulistiwa – Bertema mutiara sebagai salah satu wujud takjub seorang hamba akan maha karya Allah yg luar biasa terhadap anugrah yg dimiliki Indonesia bahwa Lombok adalah penghasil Mutiara sebagai salah mutiara khatulistiwa terbaik diseluruh dunia hingga saat ini.
Dan seorang perempuan merupakan perhiasan terbaik sebagai bukti nyata wujud ciptaan Allah yang maha besar.
Material yang digunakan berjenis saten, dan chiffon premium dengan sentuhan Bordir diitambah dengan aplikasi handmade menggunakan tile organza. Dibagian detail ada sentuhan payet menggunakan kristal.
Destee Fashion By Hesty Widia
Wangi.. Wangi – Terinspirasi dari salah satu kepulauan Indonesia yaitu wangi wangi yg merupakan pintu gerbang menuju taman laut Wakatobi yg menyimpan keindahan dunia bawah laut yg mempesona kaya dan megah.
Bahan dasar utama memakai saten silk dan tile serta memakai serat alam yaitu sutra khas daerah kabupaten Tasikmalaya Serta bordir untuk detail dan Payet Payet untuk menambah aksen lbh indah. Koleksi terbaru rancangan bertema wangi wangi ini
diharapkan mampu melengkapi keindahan penampilan wanita sehingga menjadi tampil anggun dimoment yang special.
Kalaluna By Irma Resmisari
Ocean Deep – Rancangan kali ini mengungkap misteri laut terdalam yang eksotis, tidak terjamah dan penuh rahasia. Singgungan antara coklatnya warna daratan dan birunya lautan terdalam yang kontras namun tetap terpadu dan harmonis.
Konsep busana yang diusung yakni busana syar’i. Pakaian syar’i sejatinya melindungi diri wanita muslimah, hingga tampilannya penuh misteri dan tidak terjamah. Namun tetap elegan dan harmonis dengan alam.
Material yg digunakan maxmara, chiffon dan tulle, dengan tehnik jahit aplikasi bordir dan sulam tangan payet, mute dan mutiara.
Aisalina By Siti Mahmudatur Rahmah
Banyu Segar – Terinspirasi dari luasnya laut dengan warna biru yang penuh dengan ketenangan dipadukan dengan aksen bordir bertemakan tumbuhan dan binatang yang ada di laut supaya menjadi paduan koleksi yang unik dan elgant.
Material yang digunakan dalam koleksi ini adalah chiffon ceruti dikombinasi dengan teknik bordir manual dengan pemakaian aksen swarovski.
“Semoga koleksi syari aisalina bisa menjadi koleksi yang bilamana perempuan yang memakai menimbulkan rasa dan pikiran yang penuh dengan ketenangan,” tutup Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News