Womanindonesia.co.id – Sampah plastik belakangan ini menjadi masalah yang serius untuk ditangani sebagai aksi menyelamatkan lingkungan agar tidak timbul bencana yang semakin serius.
Bagi lingkungan sekitar sampah plastik merupakan ancaman dan dapat menimbulkan pencemaran, tidak hanya di air, udara tapi mempengaruhi kualitas kesburan tanah.
Pencemaran sampah plastik ditanah tidak hanya merusak dan menghalangi resapan air, tapi juga mengurangi kesuburan karena terhalangnya sinar matahari, serta yang paling parah dapat menimbulkan banjir.
Untuk itu diperlukan himbauan bagi setiap orang untuk mengurangi sampah plastik sebagai aksi pertama untuk menyelamatkan bumi.
Mengurangi limbah plastik memerlukan partisipasi dari berbagai pihak. Pengurangan konsumsi kemasan plastik yang dilakukan masyarakat sendiri tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan limbah plastik, oleh karena itu diperlukan dukungan dari hulu hingga hilir.
Kampanye Asik Tanpa Sampah Plastik
Anggota Klaster Lingkungan Hidup dan Konservasi Filantropi Indonesia, yang terdiri dari Dompet Dhuafa, Belantara Foundation, Climate Works, Greenation, dan Filantropi Indonesia mengumumkan secara resmi gerakan kampanye #AsikTanpaSampahPlastik (20/04).
Dr. Dolly Priatna, selaku Direktur Eksekutif Belantara Foundation & Ketua Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi mengatakan sampah menjadi salah satu dari 10 permasalahan global yang harus dan perlu di selesaikan pada dekade ini.
“Seperti kita ketahui jika kita tidak melakukan apa-apa sampah plastik akan menumpuk hingga 240 ton setiap tahunnya,” ujar Dr. Dolly.
Kampanye #AsikTanpaSampahPlastik ini berlangsung dari tanggal 11 hingga 22 April 2022 dengan berbagai rangkaian acara, seperti live IG, Talkshow, Edukasi ke pelajar SMP dan SMA di Jakarta, dan kampanye digital kreatif.
Tujuannya adalah untuk melestarikan alam dan lingkungan bersama-sama. Selain itu, kegiatan ini sudah berkolaborasi dari tahun-tahun sebelumnya dengan tujuan yang sama.
Arif Haryono dari Dompet Dhuafa mengatakan bahwa ada satu ironi yang harus di garis bawahi di momen peribadatan adalah produksi sampah kita yang meningkat, masyarakat menjadi lebih konsumtif, akan tetapi tidak melakukan perubahan perilaku seperti mengurangi sampah plastik.
“Agar lebih bermanfaat, kami Dompet Dhuafa dan team memberdayakan dan melestarikan kekayaan lokal seperti daun pinang, besek dll untuk menjadi pengganti plastik pada beberapa program besar kami yang berkaitan dengan momen peribadatan salah satunya adalah Idul Adha atau Kurban,” kata Arif.
Berbicara pelestarian alam dan lingkungan tidak bisa bergerak sendirian, akan tetapi harus bersama-sama, baik dari golongan elit hingga golongan menengah ke bawah jika kita bekerja sama melakukan sebuah gerakan dan perubahan untuk mengurangi bahkan mengganti pemakaian sampah plastik pada suatu kemasan produk baik produsen maupun konsumen.
Adanya kampanye #AsikTanpaSampahPlastik ini adalah salah satu upaya kepedulian kita terhadap alam dan lingkungan. Yuk kurangi sampah plastik dan lestarikan bumi kita!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News