Womanindonesia.co.id – JF3, singkatan dari Jakarta Fashion Week 3, hadir lagi di tahun 2024 dengan tiga desainer ASEAN yang memukau panggung di Summarecon Mall Serpong. Festival mode yang menjadi yang paling berpengaruh dan konsisten diselenggarakan di Indonesia, kali ini mengumumkan kerja sama dengan Asosiasi WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show, dan kolaborasi dengan desainer dan pakar fashion dari Prancis serta desainer dari Asia Tenggara melalui ASEAN Fashion Designers Showcase (AFDS).
Sebuah ekosistem yang telah matang dan lengkap yang didukung oleh para pelaku industri mode untuk menguatkan kolaborasi di berbagai pihak, JF3 memandang bahwa tantangan bagi industri fashion Indonesia saat ini ialah eksposur ke dunia internasional dan akses terhadap pasar internasional. Tantangan ini harus dijawab dengan solusi nyata agar industri fashion Indonesia terus tumbuh dan mampu bersaing di pasar mode internasional.
Menurut Soegianto Nagaria, Chairman JF3, JF3 bukan hanya sebuah acara, melainkan sebuah ekosistem. Nagaria menjelaskan bahwa JF3 mendukung para pelaku industri mode.
“Kemitraan bersama desainer dan pakar fashion dari Prancis, Asosiasi WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show, serta desainer dari Asia Tenggara melalui AFDS menambah semakin bertambahnya kolaborasi. JF3 berharap untuk dapat bekerjasama dengan lebih banyak pihak lagi, sehingga hubungan internasional dapat terwujud secara nyata,” kata Soegianto dalam keterangan persnya di Bekasi, Sabtu (3/8).
Thresia Mareta, Advisor JF3, menambahkan bahwa para pelaku industri ini selalu memiliki keinginan untuk mengembangkan pasar mereka seluas-luasnya hingga ke pasar global. Namun, selama ini belum ada yang bisa mengakomodir hal tersebut secara nyata.
“Dengan kerjasama internasional yang sudah terjalin di JF3, ia berharap untuk dapat melanjutkan kerjasama ini dengan lebih banyak pihak lagi sehingga hubungan internasional yang diinginkan dapat terwujud dan membuka pintu untuk perkembangan industri mode Indonesia secara luas,” ujarnya.
Untuk pertama kalinya, JF3 menyambut hangat kolaborasi dengan ASEAN Fashion Designers Showcase (AFDS). Perwakilan 3 negara sahabat akan mempresentasikan koleksi eksklusif mereka di JF3 Fashion Festival 2024, Summarecon Mall Serpong, pada Sabtu, 3 Agustus 2024 pukul 14:30.
AFDS mengirimkan tiga desainer berbakat yang siap memukau pecinta mode tanah air. Pertama ada Terry Yeo dari Singapura yang akan menampilkan 20 busana dalam koleksi bertajuk “Semula”. Koleksi ini mengedepankan konsep keberlanjutan dalam ramah lingkungan.
Menurut pendiri ASEAN Fashion Designers Showcase (AFDS), Hayden Ng, AFDS dan JF3 dipersatukan oleh komitmen bersama untuk mendorong inovasi mode dan pengembangan bisnis. Kolaborasi ini bertujuan untuk menggerakkan perubahan transformatif dalam industri, dengan AFDS menekankan kekayaan budaya negara-negara ASEAN melalui mode, dan JF3 mendukung pertumbuhan industri mode Indonesia dengan menciptakan peluang berharga bagi desainer dan merek untuk terhubung dengan potensi bisnis.
“Bersama-sama, AFDS dan JF3 berdedikasi pada keberlanjutan dalam dunia fashion. Kemitraan ini menyoroti upaya berkelanjutan dari kedua organisasi untuk mengangkat industri mode ke tingkat yang lebih tinggi, sebuah komitmen bersama untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi. Kami berharap kolaborasi yang sukses di JF3 Fashion Festival 2024, merayakan bakat mode yang beragam dan dinamis dari ASEAN,” katanya.
Dave Ocampo, desainer asal Filipina, adalah seorang desainer yang telah mengukir prestasi di industri mode selama 14 tahun dengan karya yang dikenal akan penggunaan warna berani, kain mewah, dan garis-garis stylish yang bersih. Dalam koleksi terbarunya bertajuk “Saranggola” (layang-layang), Dave menghadirkan corak cerah yang terinspirasi oleh layang-layang, menggunakan material linen untuk menciptakan 20 busana elegan yang memadukan keindahan dengan kenyamanan.
“Koleksi ini mengimajinasikan layang-layang penuh warna yang terbang bebas, menghasilkan rancangan yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga memungkinkan kebebasan bergerak bagi pemakainya,” kata Dave.
Desainer asal Vietnam, Rita Đzung, merupakan orang yang tidak asing di dunia mode. Dalam eksplorasi kreatifnya ke kota-kota seni dan sejarah seperti Hue dan Hoi An, ia terbesit untuk mengawinkan sentuhan tradisional Vietnam dengan konsep streetwear.
Koleksi terbarunya akan memperkenalkan keindahan budaya tradisional Vietnam ke dalam 20 busana streetwear yang stylish, menggunakan bahan seperti sutra, kain sintetis, dan kain bertekstur 3D untuk menghadirkan nuansa mewah, segar, dan nyaman.
Terakhir, Terry Yeo dari Singapura, pendiri The InSane Studio, akan mempersembahkan koleksinya dengan tema “Semula,” yang melambangkan peremajaan, penyegaran, dan pengembalian ke asal. Nama koleksi ini diambil dari nama perusahaan startup sosial asal Singapura, Semula Asia, yang meremajakan limbah plastik menjadi bahan bermanfaat untuk menggantikan batu bata dan kayu.
Motif kain “Semula” dikreasikan dari motif produk daur ulang Semula Asia, seperti bangku dan meja. Setiap helai diproduksi melalui proses berkelanjutan yang inovatif, seperti pencetakan dan pemutaran plastik lunak yang terbuat dari botol susu plastik bekas (plastik HDPE tipe 2). Hasilnya, motif kain yang elegan menyerupai corak marmer, memancarkan keanggunan sambil berkontribusi pada pengurangan limbah. Beberapa detail pakaian juga terbuat dari plastik HDPE daur ulang.
Dengan adanya kolaborasi ini, JF3 mengajak semua penggemar mode di Indonesia untuk menantikan festival mode terbesar di Indonesia, yang akan menampilkan berbagai variasi gaya fashion dari desainer terbaik ASEAN. Mengenai informasi lebih lanjut tentang JF3 dan AFDS, silakan kunjungi website resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News