Dalam perawatan luka sendiri, kata ia harus dijaga bersih dan lembap. Dibantu dengan nutrisi yang baik agar pemulihan cepat dan dapat menggunakan Plester bekas luka untuk memperbaiki tampilan bekasnya.
“Plester bekas luka yang digunakan harus sesuai peruntukannya dengan keadaan luka, menempel dengan baik, nyaman dipakai, dan tidak menyebabkan iritasi/alergi,” kata dr. Nadia.
Alanna mengatakan, bekas luka baik di area tubuh yang terbuka maupun tertutup seringkali membuat seseorang tidak nyaman sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Menjawab akan kebutuhan tersebut, Hansaplast menghadirkan inovasi terbaru Hansaplast Plester Bekas Luka.
Hansaplast Plester Bekas Luka dirancang untuk membangun penghalang semi-oklusif yang meningkatkan hidrasi jaringan parut. “Plester ini dapat meningkatkan suhu di jaringan parut, membantu mengaktifkan proses regenerasi kulit, dan mendukung pembentukan ulang bekas luka. Bekas luka menjadi lebih rata, lebih cerah dan lebih halus,” terangnya.
Kampanye #SetiapLukaPunyaCerita
Bersamaan dengan peluncuran Hansaplast Plester Bekas Luka, Hansaplast mengadakan kampanye #SetiapLukaPunyaCerita untuk mengajak para perempuan khususnya para ibu untuk membangun kasih sayang antara ibu dan support system-nya dengan menghilangkan stigma mengenai operasi caesar, yang seringkali berujung kepada mom-shaming.
“Kami berharap melalui kampanye edukasi #SetiapLukaPunyaCerita, Hansaplast bisa turut memudarkan stigma ibu yang melakukan operasi caesar bukanlah ibu yang seutuhnya. Kami ingin ‘luka’ para ibu sembuh secara fisik dan emosional, agar ia lekas kembali nyaman dengan dirinya sendiri dan menghargai setiap jejak perjalanan hidupnya,” pungkas Alana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News